Ikuti Kami

Dorong Wastra Nusantara Mendunia, Samuel Tekankan Pentingnya Pemahaman Makna Sejak Dini

Samuel mengungkapkan, tradisi Indonesia sangat kaya, namun sering kali hanya dipahami di permukaan.

Dorong Wastra Nusantara Mendunia, Samuel Tekankan Pentingnya Pemahaman Makna Sejak Dini
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Samuel Wattimena dalam Podcast Sudut Dengar Parlemen - Foto: TV Parlemen DPR

Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Samuel Wattimena menilai pelestarian wastra Nusantara tidak cukup hanya dengan memakainya pada acara resmi atau event besar. Menurutnya, generasi muda harus diajarkan makna setiap motif sejak dini agar tercipta kebanggaan dan kesadaran budaya. Hal itu disampaikan dalam Podcast Sudut Dengar Parlemen.

Samuel mengungkapkan, tradisi Indonesia sangat kaya, namun sering kali hanya dipahami di permukaan. Misalnya, seragam batik sekolah dasar, di mana para siswa hanya tahu bahwa batik dipakai setiap hari Jumat tanpa mengetahui motif dan maknanya.

Menurutnya, pemahaman makna adalah kunci. Setiap motif batik atau tenun memiliki filosofi yang mengatur etika penggunaan—misalnya motif tertentu tidak cocok dipakai ketika bertemu seseorang yang tingkatannya lebih tinggi.

“Tidak ada negara lain yang punya kekayaan makna sedetil ini. Hanya Indonesia,” tegasnya.

Ia juga menyoroti perkembangan gaya hidup baru, seperti tren anak muda yang mulai kembali memakai sarung atau kain tradisional. Namun, ia berharap tren itu dibarengi dengan pengetahuan tentang filosofi di baliknya.

Selain melestarikan budaya, penggunaan kembali bahan-bahan alami dalam proses produksi wastra menjadi penting untuk lingkungan. Menurutnya, batik dengan pewarna kimia menghasilkan limbah yang tinggi. Karena itu, ia mendorong pelaku industri tekstil kembali ke pewarna alam yang lebih ramah lingkungan.

Samuel menjelaskan bahwa kain tradisional seperti sarung menjadi produk yang sustainable karena tidak memiliki limbah potongan pola dan bisa digunakan lintas ukuran. Proses pembuatannya juga memanfaatkan bahan yang tersedia di sekitar rumah.

“Ini bagian dari local wisdom yang harus kita angkat,” ujarnya.

Dengan pemahaman budaya dan keberlanjutan lingkungan, ia percaya bahwa wastra Nusantara tidak hanya dapat bertahan, tetapi juga mendunia sebagai bagian dari identitas Indonesia.

Quote