Denpasar, Gesuri.id - Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali Nyoman Parta berjanji akan menelusuri kebenaran adanya isu terkait oknum Bali Tourism Board (BTB) malah bermain di "air keruh", dengan menggelar pertemuan rahasia sekaligus membuat kesepakatan bersama para pemilik toko yang diduga masuk jaringan mafia Tiongkok.
Parta menilai jka benar ada kesepakatan rahasia seperti ini, maka hal merupakan langkah yang sangat aneh.
Baca: Paket Wisata Bali Diobral, Parta Duga Ada Permainan Mafia
Menurut Parta, kesepakatan itu patut dicurigai, apalagi ada dokumen yang beredar yang intinya oknum BTB melakukan pertemuan rahasia dan membuat kesepakatan dengan pelaku kejahatan.
“Aneh kan? Kejahatan malah diselesaikan dengan kesepakatan. Misalnya ada jualan narkoba, kemudian ketahuan, untuk menyelesaikan diselesaikan dengan kesepakatan. Ini aneh. Ini apa – apaan ini? Perjanjian tidak boleh bertentangan dengan undang–undang,” tegas Parta.
Ia mencontohkan satu poin kesepakatan bahwa pemilik jaringan toko ini mengatakan siap dan berjanji tidak mempekerjakan tenaga kerja asing. BTB, kaya dia, tidak punya kewenangan melakukan penindakan apabila kemudian pemilik toko ini melanggar kesepakatan yang ada.
Baca: Suharti Ungkap Alasan Dibentuknya Perda Desa Wisata
"Kalau ada pelanggaran atas perjanjian itu, apa BTB bisa mengeksekusi? Misalnya tetap mempekerjakan orang asing, bisa BTB menangkap dan mendeportasi? Kemudian ada pelanggaran pidana, bisa BTB memenjarakan?” tanya Parta.
“Jadi patut dicurigai, bahwa kesepakatan ini hanya untuk membuat citra bahwa masalah sudah selesai. Dan praktik tersebut akan terus berlangsung. Dan anehnya lagi, BTB menjadi inisiator kesepakatan kasus pelanggaran undang – undang,” tegas Parta
