Ikuti Kami

DPRD Riau Soroti Buruknya Penanganan Kasus DBD

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau menyebabkan dua orang meninggal dunia.

DPRD Riau Soroti Buruknya Penanganan Kasus DBD
Wakil Ketua DPRD Riau Kordias Pasaribu.

Pekanbaru, Gesuri.id - Anggota DPRD Riau menyoroti merebaknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyebabkan dua orang meninggal dunia di daerah itu.

Wakil Ketua DPRD Riau Kordias Pasaribu di Pekanbaru, Rabu (6/2) mengkritisi upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam mencegah wabah demam berdarah tersebut.

Baca: Tekan Kasus DBD, Risma Libatkan 5.116 Kader

"Kita sudah sampaikan agar penanganan DBD ini ditekankan pada tindakan antisipasi. Setiap tahun harusnya dipetakan, musim penghujan, banjir tentu banyak nyamuk. Dijalankan antisipasinya. Ibaratnya, jangan saat musim panas kita baru bagi-bagi payung, kan tidak nyambung," kata Politisi PDI Perjuangan Riau tersebut.

Kordias mengaku prihatin kasus DBD memakan korban jiwa, dia menyangkan kurang responsifnya Pemprov dalam menangani kasus ini.

Menurutnya, teknologi yang canggih bisa digunakan Dinkes dan pihak Rumah Sakit untuk memantau korban DBD sehingga dapat tertangani dengan cepat.

Baca: Penanganan Penyakit DBD, DPR Minta Kemenkes Proaktif

"Sekarang teknologi sudah sedemikian canggihnya, memudahkan masyarakat, Pemerintah dan Rumah sakit. Ini seharusnya menjadi roh dari Riau go IT yang digaungkan dalam HUT Riau beberapa tahun lalu. Tapi apa hasil dari Riau go IT, tidak ada terlihat penerapan teknologinya," kata Legislator asal Kota Pekanbaru itu.

Menurut keterangan yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau terhitung 1 Februari 2019 sudah tercatat 263 kasus DBD di Riau. Hal tersebut terjadi peningkatan bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Quote