Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI, Edi Purwanto, menyoroti maraknya fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat dampak ekonomi global. Menurutnya, Pemerintah dan dunia usaha harus memberikan perhatian serius mengenai isu tersebut.
“Meski kita sedang berusaha mengembalikan perekonomian negara ke jalur yang lebih baik, Pemerintah dan perusahaan harus berhati-hati dalam melakukan PHK,” kata Edi, dalam keterangan persnya, Minggu (4/5).
Ia pun pun mengimbau agar perusahaan-perusahaan lebih memperhatikan aspek kesejahteraan pekerja dan memprioritaskan cara-cara alternatif ketimbang melakukan PHK. Seperti penataan ulang, pengurangan jam kerja, atau program pelatihan ulang bagi pekerja yang terdampak.
Selain itu, kata Edi, keputusan PHK yang terlalu cepat tanpa mempertimbangkan kondisi pekerja dan solusi jangka panjang hanya akan memperburuk keadaan.
Oleh karena itu, ia mendorong Pemerintah untuk memberikan kebijakan yang lebih fleksibel dalam mendukung para pekerja yang terdampak, termasuk melalui bantuan pelatihan keterampilan dan program-program pendidikan yang dapat membuka peluang pekerjaan baru.
“Pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri sangat penting di sini. Program-program pelatihan yang menyasar skill-set baru akan membantu pekerja yang terancam PHK untuk bertransformasi ke sektor-sektor lain yang lebih berkembang,” ungkapnya.
Sementara itu, di momen Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional, Edi juga mendorong Pemerintah dan dunia usaha untuk memperkuat kolaborasi dalam membangun sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri serta tantangan sosial-ekonomi yang berubah cepat.
Karena dengan tantangan kondisi sekarang, penting bagi semua pihak untuk merefleksikan peringatan Hari Buruh dan Hardiknas sebagai kesempatan untuk menyatukan arah pembangunan manusia Indonesia yang cerdas, terampil, dan sejahtera.
“Kita berharap, pendidikan yang bermutu, pendidikan yang tidak lagi berfokus pada akademik, namun pendidikan yang lebih mengedepankan skill ini bisa membawa perubahan pada dunia kerja ke depannya,” tandasnya.