Ikuti Kami

Edukasi Corona, Pemerintah Perlu Redam Kepanikan 

Masyarakat perlu diedukasi tentang penyebaran dan bagaimana mencegah virus corona.

Edukasi Corona, Pemerintah Perlu Redam Kepanikan 
Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira. (Foto: Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai pemerintah perlu meredam kepanikan masyarakat mengenai merebaknya virus Corona di Indonesia.

Untuk itu, lanjutnya, masyarakat perlu diedukasi tentang penyebaran dan bagaimana mencegah virus corona.

Baca: Dampak Corona, Puan Tekankan Penanganan Terintegrasi

Menurutnya, itu perlu dilakukan pemerintah segera hingga ke daerah-daerah agar tidak menimbulkan kepanikan yang salah satu bentuknya memborong barang kebutuhan pokok dari pasar.

"Pemerintah perlu menginformasikan dan mengedukasi masyarakat tidak panik. Karena kepanikan justru tidak akan menyelesaikan, bahkan bisa memperparah situasi," ujar anggota DPR RI, Selasa (3/3).

Semua pihak di negeri ini menurut dia, harus belajar dari China dan negara lain dalam menangani virus corona.

Yakni pemerintah dan masyarakat bahu-membahu menghadapi masalah ini.

Bukan malah membuat situasi menjadi kurang baik di tanah air.

Belum lagi, imbuh dia, aksi borong barang kebutuhan ini akan menimbulkan gejolak ekonomi.

"Belajar dari masyarakat China yang sedang menghadapi langsung bencana ini, pemerintah dan masyarakat justru bersama bahu membahu menghadapi bencana, bukan justru memanfaatkan untuk kepentingan masing-masing," jelasnya.

Karena itu dia meminta masyarakat tetap tenang, tidak perlu panik berlebihan dalam menyikapi dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terinfeksi virus corona.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengimbau masyarakat tidak perlu panik dan bereaksi berlebihan menyikapi adanya dua Warga Negara Indonesia (WNI) terinfeksi virus corona (Covid-19).

Apalagi sampai memborong semua barang kebutuhan.

"Saya berharap masyarakat tidak perlu panik. Tidak perlu bereaksi berlebihan seperti itu," ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kepada Tribunnews.com, Selasa (3/3/2020).

Virus corona dia tegaskan, bukan jenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

Karena berdasarkan data kasus virus corona di dunia, angka kesembuhan pasien sangat lah tinggi.

"Fakta di dunia, virus corona ini sangat besar kemungkinannya untuk disembuhkan. Jadi tidak perlu bereaksi berlebihan," jelasnya.

Untuk mencegah kepanikan masyarakat, dia meminta pemerintah memberikan informasi yang detail mengenai penyebaran dan bagaimana pencegahannya.

Sehingga masyarakat tahu apa yang harus mereka lakukan dan cegah untuk menghindari penyebaran virus corona.

"Pemerintah juga harus memberikan informasi seluas-luasnya, sedetail-detailnya tentang bagaimana penyebaran virus ini dan bagaimana pencegahannya," ucapnya.

"Yang penting imbauan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kondisi, vit tubuh dan menjaga kebersihan badan," tegasnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sebagian besar pasien virus corona (Covid-19) dapat sembuh di banyak negara, termasuk di pusatnya di Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, (3/3).

"Perlu juga saya sampaikan bahwa gejala virus Covid-19 ini mirip flu dan faktanya sebagian besar pasien yang ada baik di RRT di Wuhan, kemudian di Jepang, Iran, italia, ini juga hampir semuanya dapat sembuh dan pulih kembali," ujar Jokowi.

Karena itu Jokowi meminta masyarakat untuk tetap waspada dan tenang dengan adanya virus Corona di Indonesia.

Ia juga menghimbau masyarakat untuk beraktifitas seperti biasa.

Jokowi juga menegaskan, pemerintah berupaya maksimal untuk menjaga dan melindungi masyarakat dari penyebaran virus Corona.

"Dua kasus yaitu kasus-1 dan kasus-2 ini akan ditangani sebaik-baiknya oleh pemerintah dan pemerintah siap menjaga dan melindungi masyarakat dari kasus corona ini," kata Jokowi.

Menurut Presiden penanganan wabah virus Corona harus dilakukan bersama sama.

Oleh karena itu ia mengatakan bahwa solidaritas bangsa Indonesia saat ini sedang diuji.

"Kita akan bekerja sekeras-kerasnya dan di sinilah solidaritas sosial kita diuji dan marilah kita bersama-sama mengatasi dengan bekerja keras tapi juga tetap tenang," katanya.

Presiden menghimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan sebagai upaya untuk mencegah penularan virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China itu.

Ia meminta masyarakat untuk menjaga kebugaran tubuh sehingga imunitas terjaga.

"Terakhir kita dapat mencegah penularan virus corona ini dengan mencuci tangan, jangan menyentuh wajah sebelum mencuci tangan, jika tangan belum dicuci, jangan sering menyentuh wajah, dan hal yang terbaik adalah menjaga kebersihan dan menjaga kebugaran kita sehingga imunitas kita menjadi lebih baik," jelasnya.

Baca: Mafia Masker Corona, Pemerintah Diminta Tindak Penimbun !

Mengutip Kompas.com, kasus infeksi virus corona sampai Selasa (3/3) diketahui menembus 90.000 kasus. Dari jumlah tersebut, 52 persen pasiennya telah pulih.

Data dari South China Morning Post (SCMP) pagi ini, jumlah kasus infeksi virus asal China ini sebanyak 90.899 kasus di seluruh dunia.

China menjadi penyumbang terbanyak dengan 80.151 kasus, di bawahnya ada Korea Selatan (4.812 kasus), dan Italia (2.036 kasus).

Quote