Ikuti Kami

Edy Wuryanto Apresiasi Terobosan BKKBN Cegah Stunting

Terobosan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menangani stunting dari hulu.

Edy Wuryanto Apresiasi Terobosan BKKBN Cegah Stunting
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto.

Boyolali, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto mengapresiasi terobosan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menangani stunting dari hulu.

Terobosan yang dimaksud Edy, adalah program Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin, yang diluncurkan di Pendopo Gede Boyolali, Kabupaten Boyolali, Rabu (29/12).

"Hari ini BKKBN membuat terobosan menangani stunting dari hulu yang tidak pernah dipikirkan oleh orang-orang," kata politisi Fraksi PDI Perjuangan itu. 

Baca: Sarce Salurkan Bantuan di Tana Toraja & Toraja Utara

Dia mengungkapkan bahwa selama ini intervensi stunting masih banyak dilakukan di hilir. Padahal, kata dia sumber stunting berada di hulunya, yaitu dimulai  pada fase pranatal atau sebelum kelahiran.

"Biasanya intervensi dari hilir, misalnya berat anak-anak sudah kurang baru ditangani. Tapi dia lupa bahwa ini terjadi karena hulunya yang nggak tertangani dengan baik," kata dia.

Dia menilai program Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pra Nikah merupakan early warning system untuk mendeteksi stunting dari hulu lalu di dampingi dan diintervensi saat sebelum hamil dan 1000 hari pertama kehidupan (HPK).

"Maka, saya pikir inilah cara menangani stunting dari hulu sampai hilir yang menurut saya kunci sukses penangan stunting Indonesia di masa yang akan datang," kata dia.

Baca: PDI Perjuangan Kota Cirebon Segera Miliki Kantor Baru

Sementara itu, dia mengatakan, Komisi IX akan terus meningkatkan anggaran untuk penanganan stunting. 

"Tahun, 2021 BKKBN sudah kita naikkan anggaran itu agar bapak Presiden ketika bertanya siapa yang bertanggung jawab untuk pengamanan stunting baik buruknya itu BKKBN," kata dia.

"Banyak anggaran dari kementerian lembaga untuk stunting, tapi tidak ada yang menjadi komandan atau leading sektor. Nah, BKKBN lah yang tetap menurut saya nanti Pak Hasto akan bertanggung jawab kepada presiden," sambung dia.

Quote