Ikuti Kami

Edy Wuryanto Soroti Fenomena Badai PHK Massal di Tanah Air

Perang dagang Amerika-Tiongkok itu pasti dampak ke depan bagi perusahaan Indonesia sangat besar.

Edy Wuryanto Soroti Fenomena Badai PHK Massal di Tanah Air
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menyoroti fenomena badai PHK masal di 2025. Ia menyebut situasi global menjadi salah satu penyebab utama badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

"Perang dagang Amerika-Tiongkok itu pasti dampak ke depan bagi perusahaan Indonesia sangat besar. Dan, itu dipastikan akan meningkatkan perusahaan yang sulit untuk meningkatkan daya saing yang mungkin nanti akan terjadi PHK," kata Edy saat berbincang dengan sudut parlemen, Kamis (26/6).

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Pentingnya Integritas bagi Pemimpin

Ia mengatakan, Amerika Serikat dan Tiongkok adalah dua pasar ekspor terbesar bagi Indonesia. Jika tarif impor tinggi diberlakukan, daya saing produk Indonesia otomatis akan menurun di pasar internasional.

"Itu nanti pasti akan melibatkan perusahaan-perusahaan, terutama perusahaan mesin dan pelengkapan elektrik, alas kaki, dan pakaian. Kemudian juga minyak, sawit itu pasti akan beradu," ucapnya. 

Dalam sektor padat karya, perusahaan seperti Sritex turut terkena imbas dari perdagangan global. Sebab, Sritex merupakan perusahaan garment.

Hal ini tentu berat, karena Permendag No. 8 Tahun 2024 membebaskan impor, terutama produk-produk pakaian. Maka, impor Tiongkok masuk dengan harga yang lebih murah, akibatnya mereka mengurangi produksi.

Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional

"Hanya 60 persen alat-alat produksi mereka yang digunakan, dan kalau alat produksi turun pasti ada PHK. Maka, ini menjadi sulit perusahaan-perusahaan padat karya Garmen bertahan," ujarnya. 

Untuk itu, Edy menegaskan bahwa Permendag No. 8 Tahun  2024 harus dievaluasi kembali oleh pemerintah agar ada pembatasan impor. Terutama, untuk produk-produk yang memang mengganggu, mempengaruhi perusahaan padat.

Quote