Ikuti Kami

Edy Wuryanto Tegaskan Membangun SDM yang Unggul Jadi Kunci Kemajuan Daerah

Generasi Blora harus tumbuh sehat, cerdas, dan kuat dan kesehatan anak menjadi fondasi penting dalam membangun SDM.

Edy Wuryanto Tegaskan Membangun SDM yang Unggul Jadi Kunci Kemajuan Daerah
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto.

Jakart, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menegaskan pentingnya membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Kabupaten Blora sebagai kunci kemajuan daerah.

Generasi Blora harus tumbuh sehat, cerdas, dan kuat dan kesehatan anak menjadi fondasi penting dalam membangun SDM.

“Sehat itu ditandai ketika gizinya cukup. Ibu hamil dan ibu menyusui harus dijaga agar tidak kekurangan gizi, begitu juga bayi baru lahir dalam 1.000 hari pertama kehidupannya,” tegasnya usai melakukan sosialisasi progam bangga kencana di Desa Galuk, Kedungtuban. Sabtu (8/11).

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri 

Menurut Edy, kekurangan gizi di masa itu dapat menyebabkan stunting dan melemahkan kualitas generasi Blora di masa depan.

Program MBG, merupakan langkah konkret pemerintah pusat untuk memperkuat kualitas SDM di seluruh Indonesia, termasuk Blora.

Namun, ia mengkritisi pelaksanaannya yang belum sepenuhnya tepat sasaran.

“Selama ini penerima manfaat MBG justru banyak di perkotaan, sementara masyarakat di daerah terpencil seperti kawasan hutan belum merasakan. Artinya, program ini kadang lebih memprioritaskan orang mampu dibandingkan orang miskin,” keluhnya.

Atas kondisi tersebut, politisi PDI Perjuangan menilai, pembangunan daerah tidak boleh hanya bertumpu pada sumber daya alam.

“Kalau hanya mengandalkan sumber daya alam tanpa membangun SDM, maka tidak akan ada kemajuan di Blora,” ujarnya.

“Pemimpin yang berani membangun SDM adalah pemimpin yang berpikir jangka panjang, bukan hanya fokus pada pembangunan fisik,” tambah Edy.

Oleh karena itu, Edi berharap pentingnya sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah agar tujuan perbaikan gizi dan pengentasan stunting benar-benar tercapai.

Pemerintah daerah (Pemda) dapat berperan aktif dalam mendukung program MBG secara berkelanjutan.

Agar manfaatnya benar-benar menyentuh masyarakat bawah dan sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal.

Baca: Mengenal Sosok Ganjar Pranowo. Keluarga, Tempat Bersandar

“Kalau tanpa dukungan pemda tidak akan ada lompatan perbaikan gizi di Blora. Ini yang sering kali tidak sinkron antara pusat dan daerah,” ungkapnya.

Lebih jauh, Edy kembali menekankan program MBG tidak hanya berorientasi pada pemenuhan gizi, tetapi juga harus berdampak ekonomi.

Hal ini didorong adanya kenaikan demand hingga Rp. 525 miliar per tahun di Blora untuk itu harus bisa dirasakan masyarakat lokal.

“Kalau peningkatan demand tidak diikuti dengan supply yang cukup, maka akan terjadi inflasi, dan ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi daerah,” jelas Edy memungkasi.

Quote