Ikuti Kami

Evita Nursanty: KBPP Polri Adukan Kamaruddin Simanjuntak

Evita: Pihaknya mengambil langkah untuk membuat surat pengaduan masyarakat (dumas) yang ditujukan kepada Kabareskrim

Evita Nursanty: KBPP Polri Adukan Kamaruddin Simanjuntak
Ketua Umum KBPP Polri Dr Evita Nursanty, MSc.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Umum KBPP Polri Dr Evita Nursanty, MSc menjelaskan Keluarga Besar Putra Putri Polri (KBPP POLRI) tak terima pengacara Kamaruddin Simanjuntak menghina Polri dengan menyebut polisi mengabdi pada negara cuma minggu dalam sebulan, sisanya mengabdi kepada mafia. 

Baca: Wanto Sugito: Sekjen Golkar Masih Gunakan Pola Orde Baru

Untuk itu, lanjutnya, pihaknya mengambil langkah untuk membuat surat pengaduan masyarakat (dumas) yang ditujukan kepada Kabareskrim terkait pernyataan pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) itu.

“Kami tidak terima, kami mengecam keras penghinaan ini. Masa dari sebulan dia sebut polisi hanya seminggu mengabdi ke negara selebihnya mengabdi kepada mafia. Artinya kan dia bilang Polri ini bekerja untuk mafia, menghina sekali itu. Anggota-anggota kami dari berbagai daerah tidak terima dengan tuduhan dan penghinaan ini,” ucap Ketua Umum KBPP Polri Dr Evita Nursanty, MSc di Jakarta, Kamis (22/12).

Menurut Evita, apa yang disampaikan Kamaruddin melalui video yang beredar, tidak lah benar sama sekali, dan hal itu sangat menyakiti hati keluarga besar Polisi di seluruh Indonesia. Bahkan, statement-statement yang tidak benar itu dinilai menghancurkan upaya keras yang dilakukan oleh Kapolri dan jajarannya saat ini untuk memperbaiki citra polisi pasca kasus FS dan TM.

“Bagi kami itu bukan lagi sekadar kritik, tapi benar-benar menghina polisi dan keluarganya yang selama ini mengabdi kepada bangsa, negara dan masyarakat. Bahkan pernyataan-pernyataan yang menyakitkan seperti ini membuat upaya keras Kapolri dan jajaran Polri untuk memperbaiki citra menjadi diruntuhkan lagi. ”

Masih kata Evita, selama ini anggota Polri mengorbankan jiwa raganya untuk menjalankan tugas pokoknya memelihara kamtibmas, menegakkan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Tidak sedikit diantara mereka yang gugur dalam tugas, dan meninggalkan duka yang dalam bagi keluarganya. Mereka gugur dalam melawan separatisme, terorisme, menjaga keamanan dari Sabang sampai Merauke hingga ke peloosok-pelosok, menghadapi berbagai kejahatan lain bahkan dalam penanggulangan pandemi Covid-19 lalu.

“Itu adalah fakta bagaimana pengabdian Polri selama ini. Tapi Kamaruddin membuat kesan begitu buruknya sehingga polisi di matanya tidak ada yang benar. Kami tidak terima kalau orang tua kami dikatakan bekerja untuk mafia.”

Dalam video yang disiarkan dalam channel Youtube Uya Kuya TV, tampak Kamaruddin menjawab pertanyaan Uya Kuya mengatakan, Polisi mengabdi kepada negara hanya seminggu, tiga minggu lagi mengabdi kepada mafia. "Kalau jujur memang polisi di mana-mana melakukan perbuatan itu kok," ucap Kamaruddin. "Maksudnya?" tanya Uya Kuya. "Maksudnya polisi itu mengabdi kepada negara hanya seminggu kok, tiga minggu lagi mengabdi kepada mafia. Kita jujur saja lah, nggak usah hidup munafiklah," jawab Kamaruddin Simanjuntak.

Baca: Andreas Hugo Serahkan Langsung Sertifikat KIP untuk Afni 

Menurut Kamaruddin, karena mengabdi kepada mafia maka rata-rata hartanya puluhan miliar dampai ratusan miliar sampai triliunan. “Pertanyaannya jika tidak mengabdi kepada mafia dari mana itu uang puluhan miliar, ratusan miliar hingga triliunan?” tanya Kamaruddin lagi.

Menurut Evita, Kamaruddin harusnya tidak menggeneralisir semua polisi melakukan perbuatan tercela seperti yang dilakukan sejumlah oknum. Padahal dimanapun institusinya selalu saja ada oknum yang melakukan pelanggaran. 

“Karena itu, kami akan melakukan langkah-langkah untuk menjadi pembelajaran bagi Kamaruddin untuk tidak mengulangi lagi mengumbar peryataan-pernyataan yang tidak benar seperti itu.,” sambung Evita lagi.

Quote