Ikuti Kami

Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Malang Korbankan Dana Aspirasi Untuk Perbaikan Sekolah-Sekolah

Sebagai bukti nyata Zulham mencontohkan kondisi di SDN IV Kromengan, di mana atap kelas harus ditahan menggunakan bambu agar tidak roboh.

Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Malang Korbankan Dana Aspirasi Untuk Perbaikan Sekolah-Sekolah
Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan Zulham DPRD Kabupaten Malang Akhmad Mubarrok .

Jakarta, Gesuri.id - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang tergugah dengan mengambil langkah berani untuk siap mengorbankan dana aspirasinya (Pokir) demi mempercepat perbaikan sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan.

Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Zulham Akhmad Mubarrok menegaskan komitmennya terhadap kebijakan yang telah diambil karena jumlah sekolah rusak di Kabupaten Malang sudah terlalu banyak dan perlu ditangani cepat.

“Kalau hanya mengandalkan anggaran rutin dari pemerintah daerah, prosesnya bisa lama. Sementara kondisi di lapangan sudah darurat. Fraksi kami sepakat, tahun depan Pokir dialokasikan untuk perbaikan sekolah rusak,” ujar Zulham, Selasa (11/11).

Baca: 9 Prestasi Mentereng Ganjar Pranowo Selama Menjabat Gubernu

Menurutnya, berdasarkan data Dinas Pendidikan, dari 1.061 SDN dan 97 SMPN, tercatat 206 SDN dan 76 SMPN mengalami kerusakan berat, sedang, dan ringan. Sebagian besar kerusakan terjadi di bagian atap, genting, dan plafon yang sudah lapuk dimakan usia.

Sebagai bukti nyata Zulham mencontohkan kondisi di SDN IV Kromengan, di mana atap kelas harus ditahan menggunakan bambu agar tidak roboh.

“Ini bukan sekadar rusak, tapi sudah membahayakan nyawa murid. Bayangkan kalau hujan deras, guru dan siswa belajar dengan was-was karena takut atap jatuh,” ungkapnya.

Meskipun diprediksi pada tahun depan ada potensi pengurangan Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat senilai Rp574 miliar, Zulham meminta agar program rehabilitasi sekolah tidak dikorbankan.

“Pokir dewan bisa jadi solusi untuk menutup kekurangan anggaran. Ini bukan soal politik, tapi soal keselamatan anak-anak di ruang kelas,” tuturnya.

Sedangkan untuk tahun ini, Pemkab Malang memang sudah mengalokasikan Rp14,34 miliar untuk revitalisasi dan rehabilitasi sekolah. Jumlah itu mencakup 23 SDN dan 9 SMPN untuk revitalisasi serta 82 SDN dan 22 SMPN untuk rehabilitasi. Namun masih ada 101 SDN dan 45 SMPN yang belum tersentuh anggaran perbaikan.

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri

Oleh sebab itu, Zulham menilai langkah Fraksi PDI Perjuangan menggunakan Pokir akan menjadi terobosan baru untuk mempercepat penyelesaian persoalan infrastruktur pendidikan di daerah.

“Kalau semua pihak punya semangat yang sama, target 2026 seluruh sekolah rusak bisa tuntas diperbaiki,” jelasnya.

Pihaknya juga berharap langkah ini bisa menjadi contoh bagi fraksi lain untuk ikut turun tangan menyelamatkan fasilitas pendidikan.

“Tidak ada alasan menunda, karena yang kita selamatkan bukan gedung, tapi masa depan anak-anak Malang,” tandasnya.

Quote