Ikuti Kami

Ganjar: Pertumbuhan Ekonomi Jepara Paling Seksi

“Kalau di Jepara, sudah tidak diragukan lagi, angka pertumbuhan ekonominya saat ini paling seksi di Jawa Tengah,” kata Ganjar.

Ganjar: Pertumbuhan Ekonomi Jepara Paling Seksi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Jepara, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memuji pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jepara yang menempati peringkat pertama nilai realisasi investasi di Jawa Tengah.

“Kalau di Jepara, sudah tidak diragukan lagi, angka pertumbuhan ekonominya saat ini paling seksi di Jawa Tengah,” kata Ganjar saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Wanarakuti – Banglor (Jepara, Kudus, Pati, Rembang dan Blora) di Pendapa Kartini Jepara, Selasa (10/3).

Meski demikian, Ganjar menambahkan meskipun pertumbuhan ekonominya bagus, capaian indeks reformasi birokrasi di Jepara perlu digas lagi. Karena sebaran indeks daya saing Jepara masuk kategori sedang 3,57 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Jepara Dian Kriatiandi mengatakan, nilai realisasi investasi di Jepara menempari urutan pertama di Jawa Tengah. Dengan jumlah proyek dan serapan pekerja menempati peringkat empat di Jawa Tengah.

“Dari total investasi asing yang masuk ke Jawa Tengah, sebanyak 21 persen investasi masuk ke Jepara,” kata Andi.

Ditambahkan, Pemkab Jepara juga merencanakan membuka Mall Pelayanan Publik (MPP) pada 9 April 2020. Dengan keberadaan MPP tersebut akan semakin memberi kemudahan dan kecepatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Mall Pelayanan Publik merupakan pengembangan dari pelayanan satu pintu yang telah dilaksanakan Pemkab Jepara,” kata dia.

Andi menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jepara pada 2019 mencapai 6,02 persen. Meningkat jika dibandingkan 2018 yang mencapai 5,85 persen. Namun hal ini masih perlu ditingkatkan untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah sebesar 7 persen. Sehingga, masih perlu penguatan dalam sektor-sektor potensial untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi.

“Bonus demografi perlu dimanfaatkan secara optimal untuk menjamin tersedianya pasokan tenaga kerja (labour supply) yang produktif dan berkualitas guna mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Andi.

Quote