Ikuti Kami

Gubernur Koster Tolak Timnas Israel Main di Bali Akibat Trauma Bom Legian

Gubernur Bali I Wayan Koster memiliki kekhawatiran terhadap keamanan Bali jika Timnas Israel datang ke Pulau Dewata.

Gubernur Koster Tolak Timnas Israel Main di Bali Akibat Trauma Bom Legian
Gubernur Bali Wayan Koster.

Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjungaan Hasto Kristiyanto menyoroti sikap Gubernur Bali Wayan Koster menolak Tim Nasional (Timnas) Israel bertanding di Bali dalam gelaran Piala Dunia U-20.

Menurutnya, kader PDI Perjuangan tersebut memiliki kekhawatiran terhadap keamanan Bali jika Timnas Israel datang ke Pulau Dewata.

Baca: Sekjen Hasto: FIFA Standar Ganda, Berani Hukum Rusia Tapi Takut Sama Israel

"Pak Koster masih trauma dengan kejadian bom di Legian, Bali. Sebagai pemimpin beliau menerima masukan terhadap berbagai potensi eskalasi ancaman-ancaman," ujar Hasto dalam Political Show CNN Indonesia TV, Senin (27/3).

Hasto mengaku tak mengetahui dari mana informasi ancaman tersebut berasal. Akan tetapi, ia mengatakan ancaman tersebut untuk merespons atas kekejaman Israel di Tepi Barat Palestina.

Ia mengaku mendukung olahraga yang berpotensi mengangkat martabat bangsa. Bahkan, menurutnya, segala upaya dikerahkan untuk nama Indonesia.

"Berbagai upaya di dalam menghasilkan kesebelasan sepakbola yang handal kita dukung sejak dini," kata dia.

"Akan tetapi kemudian konteksnya, apa yang digambarkan sangat baik oleh Pak Joko Widodo yang konsisten dengan keberhasilan di Asian Games ternyata di tingkat praktek menemukan suatu persoalan baru," imbuhnya.

Persoalan tersebut, kata Hasto, terkait dengan kemanusiaan dan aspek-aspek lain terkait dengan keamanan di Indonesia, khususnya Bali.

"Karena ekstremisme gerakan anti-kemanusiaan dari Israel ini memunculkan suatu solidaritas. Hal itu membangunkan kita yang sudah lama tertidur terhadap persoalan yang sangat sensitif ini," ucapnya.

Baca: PDI Perjuangan Lobi Presiden Jokowi Tolak Timnas Israel Sejak Agustus 2022

Atas dasar itu, menurut Hasto, muncul berbagai upaya-upaya yang bisa mengancam keamanan di Bali dan Koster tak ingin hal tersebut terjadi.

Bom Bali 2002 merupakan rangkaian tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada 12 Oktober 2002 malam. Dua ledakan pertama terjadi di dua kelab kawasan Legian, Kuta, Bali.

Sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat. Bom itu menewaskan 203 orang dan membuat sedikitnya 209 orang luka-luka.

Quote