Ikuti Kami

Gus Nabil Minta Pejabat Pemerintah Beri Contoh Yang Baik

Gus Nabil menilai kebijakan PPKM level 4 dinilai belum optimal. 

Gus Nabil Minta Pejabat Pemerintah Beri Contoh Yang Baik
Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen.

Surakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI Muchamad Nabil Haroen menilai kebijakan PPKM level 4 dinilai belum optimal. 

Karena masih banyak ditemukan pelanggaran, bahkan ltidak hanya dilakukan masyarakat, tapi juga pejabat pemerintahan baik tingkat lokal maupun nasional.

Pria yang akrab disapa Gus Nabil ini menegaskan, pejabat yang seharusnya menjadi contoh malah melakukan pelanggaran. 

Baca: Bobby Pastikan Stok Vaksin di Kota Medan Segera Terpenuhi

“Jumlahnya (pejabat yang melanggar PPKM) berapa, saya kurang tahu persis. Tapi kita ketahui bersama, ada beberapa kasus kadesnya buat hajatan, anggota dewan buat acara syukuran, padahal masyarakat diminta patuh. Apakah itu baik? Ketika kunjungan ke daerah selalu saya tegaskan, ketika ada pejabat yang melakukan pelanggaran, beri sanksi, jangan cuma di tegur,” bebernya.

Di lain sisi, selama PPKM level 3-4, stimulus dari pemerintah kepada masyarakat sangatlah penting. Gus Nabil mengimbau pejabat kabupaten/kota melakukan pendataan secara valid guna memastikan bantuan tepat sasaran.

“Petugas pencatatan tetap harus diwanti-wanti. Yang diberikan (bantuan) bukan orang terdekatnya. Tapi yang benar-benar membutuhkan dilingkungannya. Harus objektif,” tandasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini juga mengkritisi pendistribusian vaksinasi yang belum merata. Gus Nabil mencontohkan cakupan vaksin di eks Karesidenan Surakarta yang merupakan daerah penyangga Kota Solo masih di bawah 20 persen.

“Ini cukup memprihatinkan. Kemenkes harus bekerja keras. Koordinasi dengan pemerintah daerah harus ditingkatkan. Jangan tunggu bola. Tapi tanya duluan,” ucapnya.

Baca: Megawati Beberkan Kenapa Selalu Dipilih Sebagai Ketua Umum

Pemberian vaksinasi kepada anak berusia di atas 12 tahun juga menjadi perhatian Gus Nabil. Tujuannya, menyiapkan pembelajaran tatap muka.

Menyikapi sejumlah daerah yang telat melakukan tracing, sehingga penyebaran korona menggurita, Gus Nabil menuturkan, itu bisa disebabkan karena daerah bersangkutan belum mendapat jatah alat pengecekan.

“Sebaiknya Kemenkes cepat dalam menyuplai alat tes antigen. Pemerinta daerah jangan takut apabila dengan melakukan tracing, jumlahnya (kasus korona) naik. Sebab dengan begitu dapat segera dilakukan langkah penanganan,” pungkas Gus Nabil.

Quote