Ikuti Kami

Harris Turino Soroti Rendahnya Free Float dan Minta OJK Naikkan Standar untuk IPO Baru

Free float kita hanya 24,95 persen, ini separuh dari rata-rata di ASEAN.

Harris Turino Soroti Rendahnya Free Float dan Minta OJK Naikkan Standar untuk IPO Baru
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Harris Turino - Foto: TV Parlemen DPR RI

Jakarta, Gesuri.id – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Harris Turino, menyoroti rendahnya rasio free float saham di pasar modal Indonesia yang dinilai masih separuh dari rata-rata ASEAN. Dalam Rapat Kerja bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Anggota Dewan Kehormatan OJK Inarno Djajadi, Kamis (18/9), Harris mendorong OJK untuk menaikkan standar free float secara bertahap.

“Free float kita hanya 24,95 persen, ini separuh dari rata-rata di ASEAN. Dampaknya saham jadi gampang digoreng, volatilitasnya tinggi, likuiditasnya rendah, dan valuasinya menjadi tidak efisien,” ujar Harris Turino.

Ia menegaskan, peningkatan free float penting untuk menciptakan pasar yang lebih dalam dan stabil. “Menurut saya, untuk new IPO sudah diterapkan saja minimum 10 persen, sementara untuk yang eksisting secara bertahap dinaikkan. Ini penting supaya pasar semakin menarik bagi investor global,” jelasnya.

Harris juga menyinggung pengalaman negara tetangga seperti Malaysia yang sempat menerapkan kebijakan serupa dan berhasil rebound lebih cepat setelah krisis. “Ketika kebijakan block fund dicabut, Malaysia berhasil pulih lebih cepat. Kita perlu belajar dari situ,” katanya.

Lebih lanjut, Harris mengkritisi target kapitalisasi pasar yang dipasang OJK. “Kenapa targetnya cuma 68 persen pada 2029, padahal tetangganya sudah seratusan persen? Ini jadi menarik. Apakah OJK kurang yakin atau bagaimana?” tanya Harris.

Ia juga meminta penjelasan OJK terkait penurunan drastis penempatan dana asuransi dan dana pensiun di instrumen saham. “Apakah ini karena aturan undang-undang yang mengharuskan mereka menempatkan dana di instrumen berisiko rendah, atau ada faktor lain? Ini perlu pendalaman lebih lanjut,” ujarnya.

Harris berharap OJK berani mengambil langkah progresif untuk meningkatkan transparansi, kedalaman pasar, dan kepercayaan investor. “OJK memang bukan market maker, tapi regulator yang punya peran penting membangun aturan yang lebih baik sehingga pasar modal kita makin sehat,” pungkasnya.

Quote