Ikuti Kami

Hasto Wardoyo Komitmen Berikan Pelayanan Prima Bagi Masyarakat Kota Yogyakarta

Hasto Wardoyo mengatakan, semangat dalam HUT Pemkot Lebih Dekat, Lebih Cepat, Maju Melesat menjadi semangat seluruh Aparatur Sipil Negara.

Hasto Wardoyo Komitmen Berikan Pelayanan Prima Bagi Masyarakat Kota Yogyakarta
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan Wakilnya Wawan Harmawan berkomitmen untuk mewujudkan pelayanan yang prima bagi masyarakat.

Hasto Wardoyo mengatakan, semangat dalam HUT Pemkot Lebih Dekat, Lebih Cepat, Maju Melesat menjadi semangat seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), karyawan, dan karyawati Pemkot Yogyakarta, untuk merefleksikan upaya yang selama ini telah dilakukan untuk kemajuan masyarakat.

Hasto menjelaskan, Lebih Dekat memiliki makna untuk selalu mendengarkan dan memahami kebutuhan masyarakat, karena memang diakui selama ini dirinya menilai masih adanya kekurangan dalam menguasai suatu permasalahan, bahkan menjaga jarak dengan masalah yang ada di masyarakat.

Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029 

"Miss diagnosis kalau bahasa kedokterannya, artinya miss persepsi dan kalau kita tidak dekat dengan masalah, sering terjadi salah paham, yang ngomong salah, yang mendengarkan enggak paham, itu sering terjadi sehingga akhirnya ya sudah solusinya jadi salah," kata Hasto seusai upacara HUT Pemkot, di lapangan Balai kota Yogyakarta, Selasa (10/6/2025).

Hasto menambahkan, Lebih Cepat merupakan sebuah keniscayaan dalam memberikan pelayanan, hanya saja yang perlu menjadi penekanan terkait reaksi cepat harus tepat.

"Kalau orang Jawa jangan seperti Citraksi, Citrakso, kalau Citrakso, Citraksi itu cepat sekali itu, kita merintah belum selesai aja sudah berangkat, sampai belum mendengar perintahnya, jadi cepat tapi salah. Harapan saya cepatnya seperti Sencaki atau Gatot Koco. Tapi yang Sencaki itu filosofi lambang bahwa mereka cepat dan tepat, artinya cepat tetapi juga tepat," ucapnya.

Maju Melesat lanjut Hasto, memiliki arti bahwa kecepatan, ketepatan, dan kedekatan yang dibangun bisa menghasilkan energi sehingga menjadi daya dorong yang bahkan bisa melebih dari ekspektasi. "Kita bisa meraih peningkatan, kenaikan atau akselerasi dalam setiap kerja kita bagi masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut Hasto Wardoyo juga menekankan, HUT Pemkot tetap berfokus pada upaya membangun sumber daya manusia (SDM) unggul baik dari sisi pelayanan kesehatan, kesejahteraan, hingga pendidikan di Kota Yogyakarta.

Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar

Perubahan pola pikir (mindset) juga perlu ditekankan kepada ASN di Pemkot Yogyakarta, sehingga tidak hanya dari sisi inovasi yang akan dikeluarkan, namun semangat revolusioner bisa muncul untuk nantinya secara bertahap akan turun ke tingkat perangkat di Kemantren, Kelurahan, hingga masyarakat.

"Berubahnya bukan sekadar inovasi, tetapi sifatnya ya revolusioner, mengubah mindset karena revolusioner itu mengubah mindset ya. Kalau inovasi itu hanya just normal science, jadi hanya ide-ide baru tapi kalau revolusi itu berubah mindset-nya, ini kita sering kalau bicara revolusi itu takut, tapi sebetulnya revolusioner itu hanya punya makna merubah mindset ya. Nah, merubah mindset itu ya mulai dari ASN-nya sampai akhirnya pada perangkat dan masyarakat. Saya kira itu penting termasuk contoh sampah misalnya itu kan merubah mindset-nya itu nomor satu ya. Makanya kalau menurut saya perubahan mindset mindset-lah yang bisa membuat melesat itu mindset kita dan juga masyarakat. Itu menjadi satu prioritas ya," ujar Hasto.

Dalam refleksi HUT ke-78 Pemkot Yogyakarta, juga dilakukan kirab Tombak Kyai Wijaya Mukti yang merupakan pusaka Pemkot Yogyakarta dari ruangan Wali kota Yogyakarta menuju lapangan upacara Balai kota. Disamping itu juga dibacakan sejarah lahirnya Kota Yogyakarta sejak tahun 1947 silam.

Quote