Ikuti Kami

Hendrawan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Selatan

Hendrawan juga mengatakan bahwa inflasi pangan di Sulsel relatif sudah bisa ditekan, yaitu dari 11 persen menjadi lima persen. 

Hendrawan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi di Sulawesi Selatan
Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 di Sulawesi Selatan (Sulsel) memang tercatat lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, indikator-indikator jasa keuangan tercatat semakin membaik. Karena itu, ia mengapresiasi adanya sinergi Pemda setempat dengan bank-bank Himbara (Himpunan Bank Negara) serta Jamkrindo dan Askrindo.

“Itu sebabnya kami bergembira karena dalam proses pemulihan ekonomi, Sulawesi Selatan relatif pada jalur yang tepat. Kami mengapresiasi Sinergi yang dibangun oleh pemerintah daerah Sulawesi Selatan, termasuk dukungan yang diberikan oleh Bank Indonesia, OJK, Himbara, Jamkrindo dan Askrindo,” kata Hendrawan usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi XI DPR RI ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3).

Baca: Adisatrya Apresiasi Kinerja Positif Semen Indonesia Group

Legislator Fraksi PDI Perjuangan ini juga mengatakan bahwa inflasi pangan di Sulsel relatif sudah bisa ditekan, yaitu dari 11 persen menjadi lima persen. 

Hal itu senada dengan yang disampaikan Bank Indonesia (BI) bahwa inflasi tersebut bersifat lebih tinggi dan lebih lama (higher for longer).

Baca: Rudianto Tjen Ajak Seluruh BPD Optimalkan Potensi Desa

“Itu sebabnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus benar-benar bekerja dengan baik. Ada koordinasi antar Pemda, baik yang kabupaten, kota dengan provinsi,  maupun antara Pemda dengan pemerintah pusat. Karena salah satu penyebab inflasi adalah kegemaran orang menimbun barang atau panic buying pembelian panik dan seterusnya. Ini harus diatasi,” imbuhnya.

Terakhir, Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini juga membahas pentingnya perbaikan infrastruktur. Terlebih dengan kondisi musim hujan saat ini, di mana banyak infrastruktur yang rusak disebabkan karena banjir. Kondisi seperti ini, menurutnya, dapat menghambat aspek distribusi.

"Aspek distribusi menjadi penting. Jangan sampai aspek distribusi logistik itu terhambat. Musim penghujan ini kan banyak merusak infrastruktur publik, (misalnya) jalan, jembatan, dan seterusnya. Makassar sendiri yang ibukota (Sulsel) ini kan banjir dua minggu yang lalu. Itu sebabnya kami berharap kalau infrastrukturnya bisa dibenahi dengan baik logistik pasti akan lancar,” tutupnya

Quote