Ikuti Kami

Hendrawan Nilai Kericuhan Beberapa Waktu Lalu Lebih Parah Dibandung Tahun 1998

Baginya, bangsa yang besar adalah bangsa yang secara jujur mau mengoreksi kesalahan yang dilakukannya.

Hendrawan Nilai Kericuhan Beberapa Waktu Lalu Lebih Parah Dibandung Tahun 1998
Senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, mengatakan kerusakan akibat kericuhan beberapa waktu lalu lebih besar ketimbang kericuhan pada tahun 1998.

"Sampai sekarang masyarakat terus bertanya-tanya, kekuatan dan kepentingan politik mana saja yang bermain, siapa sponsor dana pergerakan yang meluas ini, siapa yg memberi komando pergerakan yg mempertontonkan mobilitas terstruktur ini, termasuk yang bermain di dunia digital, dan mengapa semua ini terjadi? Dari skala kerusakan yang ditimbulkan, rangkaian demo akhir Agustus tersebut lebih besar dari 1998," ujar Hendrawan kepada wartawan, Minggu (7/9/2025).

Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan

Baginya, bangsa yang besar adalah bangsa yang secara jujur mau mengoreksi kesalahan yang dilakukannya. Tidak boleh terkungkung dalam kemunafikan permanen.

"Dalam sistem demokrasi, transparansi dan akuntabilitas memang harus terus dijaga. Pembentukan Tim Independen tersebut, jika bekerja dengan integritas tinggi, akan menjadi vitamin demokrasi dan lampu penerang nurani bangsa," imbuh Hendrawan.

"Peristiwa kali ini harus dijadikan momentum untuk kembali ke cita-cita proklamasi dan reformasi," tuturnya.

Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah

Sebelumnya, BEM SI dan Cipayung Plus bertemu dengan Mensesneg Prasetyo Hadi dan Mendiktisaintek Brian Yuliarto di Istana Presiden pada Kamis (4/9). Mereka meminta Presiden Prabowo agar membentuk tim investigasi dugaan makar.

"Pertama, mungkin kami menekan dengan keras bahwa untuk segera mengesahkan RUU Perampasan Aset yang kemarin sudah kami sampaikan di DPR RI. Namun mungkin untuk hari ini, kami segera secara lantang juga atas nama BEM SI Kerakyatan menyampaikan bahwa kami dengan tegas untuk menuntut dan menekan Bapak Presiden Republik Indonesia untuk segera membentuk tim investigasi terkait dugaan makar," ujar Koordinator Media BEM SI Kerakyatan Pasha Fazillah Afap usai audiensi.

Quote