Ikuti Kami

I Wayan Sudirta Sebut Anggaran Pendidikan 20% APBN Belum Terealisasi Sepenuhnya

Realisasi anggaran pendidikan selama ini hanya mencapai 16% bahkan terkadang lebih rendah dari angka tersebut.

I Wayan Sudirta Sebut Anggaran Pendidikan 20% APBN Belum Terealisasi Sepenuhnya
Anggota Komisi lll DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Sudirta.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi lll DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Sudirta, mengungkapkan bahwa anggaran pendidikan yang seharusnya dialokasikan sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kerap kali tidak terealisasi sepenuhnya.

Menurutnya, realisasi anggaran pendidikan selama ini hanya mencapai 16% bahkan terkadang lebih rendah dari angka tersebut.

“Selama ini realisasi yang diamanatkan oleh konstitusi hanya mencapai 16%, bahkan terkadang lebih rendah lagi dari 16%,” kata I Wayan Sudirta dalam Rapat Paripurna DPR ke-19 Masa Persidangan III Tahun 2024/2025, Selasa (27/5/2025).

Wayan menyoroti pentingnya peningkatan kualitas belanja pemerintah seiring dengan meningkatnya total belanja negara. Ia menyebut, belanja negara pada 2026 diperkirakan akan mencapai Rp3.700 triliun hingga Rp3.850 triliun. Oleh karena itu, anggaran pendidikan pun seharusnya turut meningkat secara proporsional.

“Nilai belanja negara yang terus meningkat hal ini harus disertai dengan kualitas belanja yang semakin baik. Belanja negara yang semakin efisien efektif dan diarahkan sebesar-besarnya kepada rakyat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wayan menegaskan pentingnya pemerintah menetapkan indikator yang terukur dalam menilai kualitas belanja di setiap kementerian/lembaga (K/L), agar bisa dievaluasi secara berkala.

Sebagai catatan, anggaran pendidikan dalam APBN 2024 tercatat sebesar Rp665 triliun atau 20% dari total anggaran. Namun, realisasinya hanya mencapai Rp550,4 triliun. Sementara untuk tahun 2025, pemerintah merencanakan anggaran pendidikan sebesar Rp724,26 triliun, terdiri atas belanja pemerintah pusat sebesar Rp297,17 triliun, transfer ke daerah (TKD) Rp347,09 triliun, dan pembiayaan pendidikan sebesar Rp80 triliun.

Adapun postur APBN 2026 diperkirakan mencakup pendapatan negara sebesar 11,7%—12,2% dari PDB, belanja negara 14,19%—14,75% dari PDB, serta defisit APBN 2,48%—2,53% dari PDB. Target kesejahteraan antara lain meliputi tingkat kemiskinan di kisaran 6,5%—7,5%, tingkat pengangguran 4,44%—4,96%, gini rasio 0,377—0,380, dan Indeks Modal Manusia 0,57.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa anggaran pendidikan untuk tahun depan dialokasikan dalam kisaran Rp727 triliun hingga Rp761 triliun. 

Pemerintah, lanjutnya, akan fokus pada peningkatan mutu dan daya saing pendidikan melalui program penguatan sekolah unggulan, sekolah rakyat, perbaikan sarana prasarana, peningkatan partisipasi PAUD dan perguruan tinggi, serta penguatan vokasi dan kualitas tenaga pengajar.

Quote