Ikuti Kami

Impor Beras? Repdem Minta Jokowi Evaluasi Mendag dan Mentan

"Repdem menyesalkan para pembantu Presiden yang masih saja bermain dengan kepentingan importir".

Impor Beras? Repdem Minta Jokowi Evaluasi Mendag dan Mentan
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jakarta, Gesuri.id - Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) organisasi sayap PDI Perjuangan mensinyalir adanya komplotan mafia impor beras di sekeliling Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas munculnya wacana untuk melakukan impor beras 1 hingga 1,5 juta ton ke dalam negeri.

Baca: Isra Miraj, Djarot: Harus Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

"Repdem menyesalkan para pembantu Presiden yang masih saja bermain dengan kepentingan importir. Para pembantu ini mengabaikan bahwa Presiden telah tegas untuk tidak mengimpor bahan makanan yang bisa disediakan dari dalam negeri. Presiden telah tegas soal impor bahan makanan ini dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021 pada Senin, 11 Januari 2021 lalu " tegas Leni Rodiah, aktifis Repdem kepada wartawan, Kamis (11/3).

Para pembantu Presiden ini, kata Leni bahkan sengaja bermain mata dengan importir untuk memiskinkan petani Indonesia supaya harga Gabah Kering Petani hancur pada saat panen raya yang diprediksi pada bulan Maret 2021 ini.

"Kami mencurigai ada komplotan jahat yang ada disekitar Presiden Jokowi untuk merusak segala gagasan kepala negara untuk mensejahterakan rakyatnya " tegas Leni.

Repdem kata Leni secara tegas menyarankan kepada Presiden Joko Widodo untuk langsung membuang seluruh menteri termasuk para pejabat eselonnya yang masih coba-coba bermain mata dengan importir bahan pangan ini.

Baca: Ibunda Sekjen Hasto Wafat, PDI Perjuangan Jambi Berduka

"Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, bahkan jika ada Menteri Koordinator yang terlibat " kata Leni.

Repdem juga kata Leni, mendukung gagasan Presiden Joko Widodo untuk terlebih dahulu menyerap hasil panen raya petani Indonesia, demi mendahulukan kesejahteraan rakyat.

"Tumpas mafia pangan, walaupun ada Mr. Chaplin bersama mereka. Kejahatan terorganisir untuk memiskinkan petani tidak boleh dibiarkan " tutup Leni.

Quote