Trenggalek, Gesuri.id - DPRD Kabupaten Trenggalek resmi menyetujui pengajuan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 70 miliar. Dengan persetujuan ini, alokasi anggaran pembangunan infrastruktur pada APBD 2026 dipastikan bertambah sekitar Rp 40 miliar.
Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi yang juga politisi PDI Perjuangan menjelaskan, pinjaman PEN tersebut akan diarahkan ke tiga pos besar pembangunan daerah, yakni: Pembangunan dan peningkatan infrastruktur jalan, Pengembangan destinasi wisata untuk mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu juga untuk mendukung program Kota Atraktif yang tengah dikembangkan Pemkab Trenggalek.
Dengan tambahan anggaran tersebut diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat, terutama melalui pembangunan infrastruktur dan optimalisasi sektor wisata.
Pendapatan dari pengelolaan destinasi wisata juga diharapkan mampu menutup biaya bunga pinjaman. Doding menyampaikan bahwa seluruh fraksi telah menyetujui skema pinjaman tersebut.
“Hari ini teman-teman sudah menyetujui pinjaman PEN sebesar Rp 70 miliar. Ini untuk tiga pos besar: peningkatan infrastruktur, peningkatan pariwisata untuk mendongkrak PAD daerah, serta pengembangan kota atraktif,” ujar Doding usai memimpin rapat paripurna, Jumat (14/11/2025).
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Trenggalek itu menegaskan, DPRD telah menghitung potensi kemampuan daerah dalam mengelola pinjaman ini.
“Kita sudah punya gambaran skema tiga tahun untuk pinjaman Rp 70 miliar ini. Bunganya sekitar Rp 9 miliar dan harapannya bisa ditutup dengan peningkatan pendapatan,” tambah anggota Banser NU Trenggalek ini.
Dia menjelaskan bahwa separuh dari pinjaman akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur, yang dinilai sangat menguntungkan bagi percepatan konektivitas daerah serta menjadi pengungkit ekonomi kota Alen-alen, sebutan Kabupaten Trenggalek.
“Konsep ini kami dukung karena sangat membantu visi pembangunan pemerintah daerah, dan semuanya sudah clear disepakati,” kata Doding.
Dari pinjaman daerah itu, Kabupaten Trenggalek mengalokasikan Rp 40 miliar untuk sektor infrastruktur. Sementara pada sektor pariwisata, sejumlah destinasi akan menjadi prioritas pengembangan, seperti Pantai Prigi, Pantai Simbaronce, Goa Lawa, Dilem Wilis, serta kawasan baru Tumpak Teleng di Jalur Lintas Selatan (JLS) yang dinilai memiliki potensi menarik minat wisatawan.
“Mudah-mudahan ini sesuai perencanaan dan bisa meningkatkan PAD kita,” tutup Anggota DPRD Trenggalek dari Dapil Kecamatan Gandusari, Karangan, dan Suruh itu.

















































































