Ikuti Kami

Jamaluddin Idham Soroti Meroketnya Harga BBM di Aceh Usai Bencana Banjir

Lonjakan harga BBM bersubsidi jenis pertalite sangat signifikan, yaitu berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp50 ribu per liter.

Jamaluddin Idham Soroti Meroketnya Harga BBM di Aceh Usai Bencana Banjir
Anggota DPR RI, Jamaluddin Idham.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Jamaluddin Idham soroti harga BBM di sejumlah daerah dalam Provinsi Aceh melonjak drastis usai terjadinya bencana banjir.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Jamaluddin Idham, lonjakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite sangat signifikan, yaitu berkisar antara Rp25 ribu hingga Rp50 ribu per liter.

Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Marsinah Lebih Layak 

"Bahkan, saya juga menerima laporan bahwa ada daerah yang sama sekali tidak memiliki stok BBM seperti di Singkil, Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat," ungkap Jamaluddin, Minggu, 30 November 2025.

Hal ini, tambah Ketua PDI Perjuangan Aceh, menyebabkan para nelayan tidak bisa melaut karena tidak ada BBM. Selain itu, juga berimplikasi pada harga jual barang yang tidak masuk akal, bahkan harga ikan jauh di atas harga sebelumnya.

"Jika BBM di pasaran tinggi, maka masyarakat juga yang akan menjadi korban karena harga barang kebutuhan serba mahal," sebutnya.

Jamaluddin Idham mengaku sepakat, dengan adanya musibah seperti ini pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak boleh kaku dalam mendistribusi BBM, tujuannya agar pendistribusian BBM bersubsidi tepat sasaran.

Baca: Ganjar Ajak Kader Banteng NTB Selalu Introspeksi Diri 

"Mungkin ada yang bisa dibagi kepada pengecer untuk dijual secara eceran, hal itu dilakukan dengan cara memotong antrean. Tujuannya, agar tidak terjadi antrean panjang di jalan raya dan BBM lebih cepat tersalurkan kepada masyarakat," sebutnya.

Tapi, kata Jamaluddin, SPBU dan otoritas Pertamina Aceh harus punya SOP penjualan BBM sementara dalam masa penanganan bencana, dan tidak mencari keuntungan besar di atas musibah yang dihadapi masyarakat.

"Tolong otoritas Pertamina Aceh segera tangani persoalan ini, saya juga sudah menyampaikan ke pimpinan Komisi VI DPR RI, untuk diteruskan ke Pertamina pusat supaya menegur otoritas pertamina Aceh," pungkas Jamaluddin Idham.

Quote