Ikuti Kami

Yulian Gunhar Minta Perketat Pengamanan Depot BBM Jelang Natal dan Tahun Baru

Di samping itu, ia juga mengapresiasi pemerintah yang menjaga ketersediaan pasokan elpiji bersubsidi 3 kilogram. 

Yulian Gunhar Minta Perketat Pengamanan Depot BBM Jelang Natal dan Tahun Baru
Anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi XII DPR RI, Yulian Gunhar, meminta pengamanan depot Bahan Bakar Minyak (BBM) diperketat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Di samping itu, ia juga mengapresiasi pemerintah yang menjaga ketersediaan pasokan elpiji bersubsidi 3 kilogram. 

Menteri Pertahanan Syafrie Sjamsudin diketahui menugaskan TNI untuk membantu menjaga keamanan kilang-kilang Pertamina sebagai aset strategis nasional. Langkah tersebut, menurutnya penting untuk mencegah potensi sabotase maupun gangguan keamanan yang bisa berdampak pada kelancaran suplai energi kepada masyarakat.

Baca: Ganjar Pranowo Tak Ambil Pusing Elektabilitas Ditempel Ketat

“Kilang adalah objek vital negara. Pengamanannya sangat krusial karena sedikit saja terjadi gangguan, dampaknya bisa dirasakan luas. Saya mendukung penuh upaya pengamanan tersebut,” ujar Yulian dalam keterangannya, Kamis (27/11).

Kendati penguatan keamanan jangan boleh berhenti pada pengamanan kilang. Namun, depot-depot Pertamina di berbagai daerah juga perlu mendapatkan perhatian serius sebagai mata rantai distribusi BBM dari kilang ke SPBU.

“Keamanan depot BBM di daerah juga harus diperketat. Jangan sampai fokus hanya pada kilang, sementara titik distribusi lain justru rentan dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia menegaskan, bahwa ancaman yang mengintai bukan hanya risiko teknis, melainkan mafia migas yang masih merajalela. Sehingga, menjaga kelancaran distribusi sama dengan menjaga kepentingan publik.

Baca: Ganjar Minta Dana Pemda yang Mengendap

“Kita harus mengawal ini bersama. Yang dihadapi pemerintah bukan hal kecil, ada mafia migas yang masih kuat. Karena itu pengamanan, pengawasan, dan penegakan hukum harus berjalan serentak,” tuturnya.

Sementara pasokan elpiji, Yulian menilai penambahan volume distribusi elpiji 3 kilogram dari sekitar 8,2 juta metrik ton menjadi 8,4–8,5 juta metrik ton sebagai kebijakan tepat. Hal itu bisa mengantisipasi lonjakan kebutuhan masyarakat pada momen Nataru.

“Gas elpiji 3 kilogram merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat. Menjelang Nataru, konsumsi biasanya meningkat cukup signifikan. Karena itu, kami mengapresiasi pemerintah dan Pertamina yang bergerak cepat memastikan suplai aman dan tidak terjadi gangguan di lapangan,” katanya.

Quote