Ikuti Kami

Jokowi Berduka Tragedi Halloween Itaewon: RI Bersama Korsel

Jokowi menyampaikan dukacita kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai. Dia juga berharap mereka yang terluka bisa segera pulih.

Jokowi Berduka Tragedi Halloween Itaewon: RI Bersama Korsel
Presiden Jokowi.

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas tragedi maut di Distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan atau Korsel dan mengatakan bahwa Indonesia bersama rakyat Korea Selatan (Korsel).

Baca: Sekjen Hasto: Sukarelawan Politik, Organisasi yang Cair

Pernyataan itu disampaikan Jokowi di akun Twitter-nya, Minggu (30/10) yang disampaikan Jokowi dalam bahasa Inggris.

Jokowi menyampaikan dukacita kepada mereka yang kehilangan orang yang dicintai. Dia juga berharap mereka yang terluka bisa segera pulih.

"Deeply saddened to learn about the tragic stampede in Seoul. My deepest condolences to those who lost their loved ones. Indonesia mourns with the people of South Korea and wishes those injured a speedy recovery," tulis Jokowi.

Untuk diketahui, warga membanjiri distrik klub malam Itaewon pada Sabtu (29/10) malam untuk menikmati perayaan Halloween pertama di Korea Selatan sejak batasan kerumunan dan aturan masker wajah yang diberlakukan oleh pandemi COVID-19 dicabut.

Saksi mata mengatakan bahwa bahkan sebelum kekacauan terjadi, para pengunjung pesta sudah sangat padat di jalan-jalan sempit sehingga sulit untuk bergerak.

"Saya melihat orang-orang pergi ke sisi kiri dan saya melihat orang itu menuju ke sisi yang berlawanan. Jadi, orang yang di tengah macet, jadi tidak bisa berkomunikasi, tidak bisa bernapas," kata Saksi Sung Sehyun.

Baca: Kader Baru PDI Perjuangan Harus Disiplin soal Capres 2024

Video yang diposting ke media sosial menunjukkan orang-orang melakukan kompresi pada pengunjung pesta lainnya yang tergeletak di tanah saat mereka menunggu bantuan medis. Tragedi itu menyebabkan seratusan orang meninggal dunia dan ratusan orang dilaporkan hilang.

"Kami melihat adegan dari film... seperti hal-hal yang terjadi selama perang," kata saksi Park Jung-Hoon, 21, kepada Reuters. "Mereka melakukan CPR di sana-sini dan orang-orang bergegas masuk karena tidak ada yang dikendalikan. Itu benar-benar di luar kendali."

Quote