Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo meminta perbankan nasional jangan hanya membiayai yang besar-besar saja namun juga mengucurkan kredit ke warga yang berada di daerah terpencil maupun pelosok.
"Pak direktur utama, pak direksi, datangi (daerah pelosok), bapak-ibu akan rasakan, oh ini Indonesia tidak hanya Sudirman-Thamrin, memerlukan sentuhan bapak-ibu sekalian," papar Jokowi saat acara Peresmian Pembukaan Indonesia Banking Expo 2019, Jakarta, Rabu (6/11).
Jokowi mengajak para bankir untuk bersama-sama dengan pemerintah, meningkatkan literasi keuangan kepada seluruh masyarakat dan memudahkan pemberian kredit ke sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Memang enak membiayai yang besar-besar itu, saya tahu," ujar Jokowi.
"Dan jangan hanya berkantor di Jakarta saja, buka cabang di Wamena, jangan enggan turun ke bawah. Sekali lagi berikan hati kita kepada yang kecil-kecil kepada yang mikro," sambung Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menjelaskan, saat ini ada 60 juta UMKM di seluruh Indonesia dan baru Bank BRI yang turun mengucurkan kreditnya.
"Yang lain (bank) urus itu yang kecil-kecil yang ada di daerah, pelosok. Datangi daerah-daerah dalam lima tahun ini, 34 provinsi sudah saya datangi, 380 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota, bapak ibu sekalian juga tolong datangi," papar Jokowi.
Turunkan Bunga Kredit
Sebelumnya, Jokowi meminta perbankan nasional untuk menurunkan suku bunga kredit, seiring telah dipangkasnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) beberapa kali.
"Saya mengajak untuk memikirkan secara serius untuk menurunkan suku bunga kredit. Negara lain sudah turun, turun, kita BI-rate sudah turun, banknya belum, ini saya tunggu," ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan saat acara Peresmian Pembukaan Indonesia Banking Expo 2019, Jakarta, Rabu (6/11).
Tercatat, suku bunga acuan Bank Indonesia sudah turun sebanyak empat kali, dari 5,75 persen pada Juli 2019 dan Oktober 2019 menjadi 5 persen.
Selain itu, Jokowi juga meminta perbankan di tanah air untuk mempersiapkan diri dan berkolaborasi dengan non bank dalam menghadapi persaingan global.
"Jangan kerja sendiri-sendiri. Saya ingat 5 tahun lalu saya perintah ke Menteri BUMN ngapain sih ini bank bikin ATM sendiri-sendiri, buat satu saja cukup, tapi bisa dipakai empat bank, semua bank," papar Jokowi.
