Ikuti Kami

Kenormalaman Baru Jadi Tantangan Wujudkan “Indonesia Maju”

Kemajuan ini hanya bisa dicapai dengan lahirnya generasi bangsa yang terdidik sekaligus terlatih.

Kenormalaman Baru Jadi Tantangan Wujudkan “Indonesia Maju”
Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Alex Indra Lukman.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Alex Indra Lukman menyebutkan era kenormalan baru pada masa Pandemi COVID-19, merupakan tantangan yang harus segera diatasi dalam mewujudkan “Indonesia Maju” yang jadi tema HUT ke-75 RI.

“Kemajuan ini hanya bisa dicapai dengan lahirnya generasi bangsa yang terdidik sekaligus terlatih. Namun, dunia pendidikan kita menghadapi tantangan cukup pelik di masa kenormalan baru ini,” kata Alex dalam pernyataan tertulis yang diterima Gesuri.id di Jakarta, Jumat (14/8).

Di masa kenormalan baru ini, terangnya, pemerintah telah menetapkan pola pendidikan menggunakan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Metode PJJ ini, memprasyaratkan kualitas sinyal telepon dan internet yang memadai. 

Baca: Presiden Inginkan Kagama Garda Terdepan Indonesia Maju

Sayangnya, terang Alex, masih banyak daerah di Sumbar yang belum bisa mengakses sinyal telepon seluler dan internet secara baik. 

Sedikitnya, ungkap dia, Pemprov Sumbar mencatat, terdapat 404 kawasan (titik) di Sumatera Barat, tidak tersentuh sinyal telepon seluler (blank spot). Daerah tanpa sinyal ini tersebar di 94 kecamatan atau 251 nagari di Sumbar.  

Kondisi ini, akan menyulitkan siswa maupun guru, melaksanakan PJJ.  “Masih belum jelasnya kepastian waktu pandemi Covid19 ini akan berlalu, maka akses internet plus sinyal telepon seluler, bagaikan ruang kelas belajar yang mutlak harus disediakan pemerintah,” tegas dia.  

“Hari kemerdekaan pada Agustus ini, mesti dijadikan momentum untuk memerdekakan daerah 3T dari keterasingan sinyal internet,” tambahnya.  

Hal ini jadi sangat penting, terang Alex, karena pendidikan adalah hak setiap anak Indonesia. Sehingganya, negara harus hadir mengatasi kendala PJJ, terutama di daerah tak disentuh internet dan sinyal telepon seluler. Kendala ini mesti segera diatasi. 

Merujuk informasi yang disampaikan Pemprov Sumbar, ungkap Alex, daerah tak ada sinyal di Sumatera Barat ini tak hanya berada di daerah kategori Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Tetapi juga ada di daerah perkotaan. 

Baca: Faozan: Kabinet Indonesia Maju, Gambar Kebhinekaan Indonesia

Salah satunya di Kota Padang, yang merupakan ibu kota provinsi Sumbar. Sejumlah titik di Kecamatan Pauh dan Lubukkilangan, sampai saat ini masih tidak tersentuh sinyal telepon seluler plus akses internetnya. 

“Pemerintahan provinsi Sumbar, mesti berkomunikasi aktif dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Sehingga, percepatan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) bisa dilakukan di daerah kategori 3T tersebut,” harapnya. 

Khusus untuk daerah kategori non 3T, Alex berharap, pembangunan BTS melalui program Universal Service Obligation (USO) yang dilaksanakan BAKTI bisa jadi solusi cepat
 

Quote