Ikuti Kami

Kent Kritik Keras Cara Anies Atasi Banjir di Ibu Kota

Anies hingga saat ini belum mempunyai terobosan yang jitu mengenai banjir yang kerap melanda warga yang bermukim di bantaran kali.

Kent Kritik Keras Cara Anies Atasi Banjir di Ibu Kota
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengkritisi kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hingga saat ini belum mempunyai terobosan yang jitu mengenai banjir yang kerap melanda warga yang bermukim di bantaran kali.

"Pemprov DKI dalam hal ini Gubernur Anies, hingga saat ini tidak mempunyai terobosan atau solusi yang signifikan dalam menangani banjir yang kerap melanda warga di pinggiran kali," tegas Kenneth dalam keterangannya, Senin (18/7).

Anggota DPRD dari Dapil 10 Jakarta Barat yang meliputi Kecamatan Grogol Petamburan, Taman Sari, Kebon Jeruk, Palmerah, dan Kembangan itu juga menyoroti banjir yang kerap melanda wilayah Kembangan Utara.

Baca: Banteng DKI Jakarta Turun Bantu Warga terdampak Banjir

"Di Kembangan Utara itu sampai sekarang belum menemukan titik temu, Pemprov DKI harus melakukan terobosan dalam menangani masalah ini, solusinya harus di sheet pile pinggiran kalinya. Kalau tidak di sheet pile, sampai dunia kiamat ya setiap kali dapat banjir kiriman pasti warga akan kebanjiran terus," ketus Kent.

Saat ini, wilayah yang terendam banjir rata-rata adalah dampak dari luapan air kali, dengan kejadian ini terbukti bahwa Pemprov DKI Jakarta hingga saat ini tidak fokus dan serius dalam menjalankan program normalisasi sungai.

"Pemprov DKI harus benar benar berani melakukan terobosan, kalau tidak ada, ya begini begini aja setiap tahun, setiap Kali Angke, Pesanggrahan dan Ciliwung kalau meluap ya warga akan kebanjiran terus."

"Kemarin saya memonitor bahwa wilayah yang banjir rata-rata dari luapan kali karena pinggiran kalinya tidak di sheetpile. Kalau seperti ini berartikan program normalisasi sungai enggak berjalan," bebernya.

Menurut Kent, Anies lebih mementingkan keberhasilan pembangunan taraf makro seperti Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang notabenenya bukan murni hasil dari prestasi Anies Baswedan, tapi gubernur-gubernur pendahulunya yang juga memiliki andil dalam pembangunan JIS.

"Saya melihat bahwa Gubernur Anies lebih kerap membanggakan JIS, terbukti hari sabtu kemarin tanggal 16 Juli pada saat bersamaan warga kebanjiran parah, dia malah buat acara di JIS."

"Gak ada rasa empatinya sama sekali, Padahal seharusnya dia bisa hadir untuk memberikan support di tengah tengah warga yang terdampak musibah banjir ini, minimal jika beliau tidak bisa memberikan solusi dalam penanggulangan banjir ini, tetapi bisakan dalam bentuk dukungan lain yaitu dengan dukungan moril untuk hadir di tengah korban banjir saja sudah sedikit banyak bisa memberikan penghiburan bagi warga yang wilayahnya terdampak banjir parah." Paparnya.

"Tetapi nyatanya dia malah memilih membuat acara di JIS serta cuek dan tidak perduli sama sekali terhadap para warga yang terkena musibah banjir, parah memang," ketus Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.

Baca: Bobby Siap Bangun Tembok Laut Untuk Atasi Banjir Rob

Dan lebih miris lagi, kata Kent, Anies malah memilih kongkow bersama anak-anak muda yang berasal dari Citayam dan Bojong Gede di kawasan Sudirman yang dinilai tidak urgent. Padahal saat yang bersamaan, warga Jakarta sedang kebanjiran.

"Gubernur Anies seperti menjauhi masyarakat diakhir masa jabatannya sebagai gubernur. Seharusnya dia lebih giat dalam bekerja dalam  menyelesaikan seluruh permasalahan di Jakarta.

Jangan malah nongkrong dengan anak muda SCBD pada saat warganya lagi kebanjiran," ketus Kent.

Kent pun menilai bahwa program penanggulangan banjir yang dicanangkan orang nomor satu di Jakarta itu gagal total, karena apa yang dilakukannya sebelum musim penghujan sama sekali tidak membantu dalam menanggulangi banjir di ibukota.

"Program penanggulangan banjir ala Gubernur Anies gagal total, karena tidak fokus pada normalisasi kali, semuanya hanya sifatnya teori semata. Jangan saat kejadian banjir baru sibuk kalang kabut seperti ini. Masalah normalisasi kali dan tanggul rob tidak dikerjakan secara maksimal," beber Kent.

Quote