Ikuti Kami

Kepala Disdik DKI Harus Lebih Selektif Pilih Tenaga Pengajar

Rio menyoroti kasus kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum guru di Sekolah Menengah Kejuaran (SMK) Jakarta Pusat,

Kepala Disdik DKI Harus Lebih Selektif Pilih Tenaga Pengajar
Sekretaris fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Rio Sambodo.

Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Rio Sambodo menekankan dalam mendidik itu harus tegas tetapi bukan kasar, apalagi main fisik. 

Baca: Prasetyo Heran: Projo Kok Menakut-Nakuti Pesta Demokrasi

Itu dikatakan Anggota Komisi A DPRD DKI fraksi PDI Perjuangan itu menyoroti kasus kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum guru di Sekolah Menengah Kejuaran (SMK) Jakarta Pusat, melalui rilis yang diterima, Selasa (16/8).

Menurutnya apa yang dilakukan oleh oknum guru tersebut kasar dan cenderung melakukan penganiayaan.

“Kepala dinas pendidikan harus tegas dalam mensikapi kejadian ini. Artinya prinsip pembinaan dan pengajaran harus dipahami betul seutuh utuhnyanya,” tulisnya.

Dia juga mengatakan jika seorang pendidik pastilah sudah dibekali ilmu pengetahuan untuk melakukan pembinaan dan pengajaran yang persuasive kepada murid muridnya.

Sekertaris Fraksi PDI Perjuangan itu juga menyesalkan karena belum lama adanya kejadian intoleransi dan sekarang terjadi kasus kekerasan yangg dilakukan oleh tenaga pengajar menunjukan kurang mampunya dalam mendidik.

“Kepala dinas pendidikan harus lebih selektif dalam memilih tenaga pengajar, Karena  masa depan negeri ini ada dipundaknya. Termasuk Tindakan Tindakan preventif harus terus digalakkan sedini mungkin ke seluruh lingkungan pengajaran,” tekannya.

Sebelumnya diberitakan seorang oknum guru di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta Pusat diduga menganiaya muridnya. Kasus ini kini diselidiki Polsek Sawah Besar.

"Saat ini dalam tahap penyidikan," kata Kapolsek Sawah Besar, Jakarta Pusat, AKP Patar Mula Bona seperti dilansir Antara, Minggu (14/8).

Baca: Diduga Masih Ada Sekolah yang Tutupi Sikap Guru Intoleran

Berdasarkan keterangan ayah korban peristiwa itu terjadi pada Jumat (12/8). Saat itu korban bersama beberapa siswa lain dipanggil ke ruang guru.

"Ada kejadian anak Kelas X yang ditundung, dimandiin terus ada katanya pemalakan yang dilakukan anak saya tapi anak saya tidak terlibat sama sekali," kata ayah korban.

Quote