Tanjung Selor, Gesuri.id - Ketua DPRD Kalimantan Utara (Kaltara), Albertus Stefanus Marianus memimpin langsung pemantauan kondisi di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Tanjung Selor pada Selasa (20/9).
Baca: Adian: SBY Takut pada Bayangannya Sendiri
Dari pemantauan tersebut, lanjutnya, ada beberapa hal yang menjadi atensi khusus untuk dapat segera disikapi, utamanya soal pengaturan kendaraan antara sepeda motor dan mobil.
”Khusus untuk motor, pengaturan ini belum jalan. Tapi kalau mobil, mungkin sudah,” ujar Albertus kepada Radar Kaltara saat ditemui usai pemantauan di SPBU yang terletak di Jalan Sengkawit itu.
Oleh karena itu, Politisi PDI Perjuangan ini menilai bahwa itu juga menjadi bagian yang perlu dikomunikasikan lebih detail agar tidak terjadi kesalahan berulang. Untuk saat ini hanya pencatatan nomor polisi saja.
“Nah, berbicara soal apakah ini efektif atau tidak, tentu itu yang harus jadi perhatian kita untuk dievaluasi,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga menerima laporan bahwa kuota BBM jenis solar di SPBU tersebut masih terbatas bahkan kurang. Tentu terkait kuota ini juga perlu dibicarakan dengan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Baca: Megawati Minta Kader PDI Perjuangan Fokus Kerja Riil
Jadi harus dibicarakan kembali, karena ada tiga SPBU yang berdiri di Tanjung Selor Ibu Kota Kaltara ini. Harus dibicarakan bersama soal kuota ini, agar jangan sampai terjadi antrean panjang seperti yang terjadi atau terlihat saat ini.
Pastinya, yang dilakukan ini baru berupa tracing. Artinya, DPRD Kaltara turun ke lapangan ini tujuannya adalah untuk melihat dan memastikan secara langsung kondisi riil di lapangan seperti apa.
Kurator: Nanda.
