Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Bali Wayan Koster melakukan penanaman pohon atau penghijauan dan kegiatan bersih-bersih sungai.
Kegiatan diawali dengan perayaan niskala, persembahyangan di Pura Pengubengan, Besakih (25/10) yang bertepatan perayaan Tumpek Wariga (perayaan untuk tumbuh-tumbuhan).
Kegiatan itu bernama Gotong Royong Semesta Berencana. Pohon yang ditanam adalah pohon yang bisa dimanfaatkan untuk upakara, sumber pangan, kesehatan, dan keseimbangan ekologis.
Baca: Abraham Garuda Laksono Siap Fokus ke Pencegahan Stunting
Pohon yang ditanam berjumlah 25 jenis. Antara lain, jepun, jempiring, sandat, pucuk merah, cempaka, durian, Alpukat, Nangka, Kelapa Genjah, Klengkeng, sukun, mangga, pule, cemara, badung, beringin, trembesi, mahoni, tabebuya, jati, ketapang.
Kemudian, ada jenis kencana, ketapang laut, ketimus. "Secara khusus, Kegiatan bersih-bersih sungai dilaksanakan untuk membersihkan sumbatan-sumbatan dan kotoran yang menghambat aliran air sungai dan mengakibatkan banjir," kata Wayan Koster.
Terlebih, kata Koster, mengantisipasi musim hujan yang puncaknya terjadi pada bulan November-Desember 2025, lanjut Januari-Pebruari 2026.
Kegiatan berskala besar dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 26 Oktober mendatang diisi dengan kegiatan penanaman pohon dan kegiatan bersih-bersih sungai secara serentak di sembilan Kota/kabupaten, sampai tingkat desa/kelurahan dan desa adat.
Adapun bersih-bersih di tingkat Provinsi kegiatan dilaksanakan di 3 lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu sungai/tukad Ayung, tukad Badung, dan tukad Mati.
Tukad Ayung dengan panjang 71,79 km, melintasi empat Wilayah (Bangli, Gianyar, Badung, dan Denpasar).
"Tukad Ayung juga melintasi 7 Kecamatan; dan melintasi 25 Desa. Tukad Badung, panjang 19,60 km, melintasi dua Wilayah Badung dan Denpasar dan melintasi lima Kecamatan; dan melintasi 15 Desa/Kelurahan," bebernya.
Kemudian, Tukad Mati, panjang 22,41 km, melintasi dua Wilayah (Badung dan Denpasar), melintasi lima Kecamatan dan melintasi 13 Desa/Kelurahan.
Khusus di Jembrana, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan, kegiatan dilaksanakan di wilayah DAS yang menjadi prioritas masing-masing Kabupaten, dengan mempertimbangkan tingkat kerawanan bencana.
"Kegiatan Gotong Royong Semesta Berencana dilaksanakan yang pendataan melalui link Google Form. Peserta yang terdaftar, yaitu Pegawai Pemerintah Provinsi, Pegawai pemerintah kota/kabupaten, aparat TNI/Polri, kepala desa, lurah, bandesa adat, masyarakat, pelajar dan komunitas lingkungan," jelasnya..
Jumlah Personel Penanaman Pohon sebanyak 20.453 orang. Luas Penanaman Pohon mencapai 314,08 ha.
Jumlah Personel bersih-bersih Sungai 27.189 orang. Pelaksanaan kegiatan di tingkat Provinsi dipimpin langsung oleh Gubernur dan pelaksanaan kegiatan di tingkat Kabupaten dipimpin langsung oleh Wali kota/Bupati.
Baca: Kisah Unik Ganjar Pranowo di Masa Kecilnya untuk Membantu Ibu
Disinggung apakah dengan penghijauan ini akan bisa mengembalikan tutupan hutan? Koster menjawab belum bisa mengembalikan tutupan hutan di wilayah DAS jumlahnya puluhan ribu pohon.
Sehingga kegiatan penghijauan akan dilaksanakan rutin. Tidak hanya sekali saja saat perayaan Tumpek Wariga
Koster juga akan mengecek data yang disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol kembali menyebut sisa tutupan hutan di DAS hanya 3 persen.
Sementara aturannya adalah 30 persen dari luas daerah aliran sungai (DAS). "Maka akan dilakukan rutin. Kami upayakan lakukan setiap bulan,"tandasnya.

















































































