Ikuti Kami

Kota Tua Luput, Gembong: Reklamasi Tak Pengaruhi Penilaian

Kota Tua tak masuk daftar warisan budaya UNESCO akibat adanya inkonsistensi program pemda setempat.

Kota Tua Luput, Gembong: Reklamasi Tak Pengaruhi Penilaian
Ilustrasi. Museum Sejarah Jakarta di Kawasan Kota Tua Jakarta.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menyatakan reklamasi tidak memengaruhi secara langsung terhadap penilaian Kota Tua yang tidak masuk dalam daftar warisan budaya UNESCO. 

Baca: Bentuk BKP Pantura Jakarta, TGUPP Bentukan Anies Apa Kabar?

Menurutnya, Kota Tua tak masuk daftar akibat adanya inkonsistensi program pemda setempat.

"Secara langsung tidak berpengaruh, kenapa saya katakan tidak berpengaruh secara langsung karena sebetulnya pemprov sekarang inkonsistensi terhadap program," kata Gembong, Jumat (6/7) malam.

Gembong mencontohkan terkait Kampung Akuarium. Kebijakan pemprov DKI Jakarta saat ini, Gembong menyayangkan, berbeda dengan kebijakan pemerintahan sebelumnya.

"Persoalan yang kita hadapi sekarang, kita ini tak pernah konsisten dengan program yang ada, contoh paling sederhana, ketika pemerintahan sebelumnya yang namanya Kampung Akuarium sudah masuk warisan budaya di Kota Tua. Itu yang mau dibenahi satu kesatuan dengan Kota Tua, satu kesatuan dengan Pemprov di Jakarta tetapi ketika pak Anies masuk kan dikembalikan lagi," ujarnya.

Sementara itu, UNESCO baru saja mengumumkan Warisan Dunia 2018. Komplek biara di atas pegunungan di Korea Selatan, oase purba seluas jutaan hektar di Arab Saudi, hingga gedung-gedung berarsitektur art deco di Mumbai merupakan situs Warisan Dunia terbaru versi UNESCO di tahun ini.

Dengan dimasukkan dalam Warisan Dunia UNESCO, maka semua situs tersebut akan dilindungi sesuai hukum internasional.

Baca: Gembong: Serapan Anggaran DKI Jakarta Belum Maksimal

UNESCO atau organisasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB, dalam pertemuannya di Bahrain, menyetujui bahwa semua situs tersebut membutuhkan perlindungan, karena memiliki kekayaan sejarah, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Quote