Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI, Mercy Chriesty Barends, menegaskan bahwa gereja harus menjadi sumber tumbuhnya nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.
"GPM telah menunjukkan komitmen kuat dalam membangun karakter bangsa. Gereja tidak hanya berbicara tentang spiritualitas, tetapi juga tentang penerapan nilai-nilai iman dalam memperkuat demokrasi, toleransi, dan solidaritas sosial di tengah kehidupan berbangsa," kata Mercy, dalam keterangannya di Ambon, Senin (20/10).
Mercy juga menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas terselenggaranya sidang sinode yang dinilainya sebagai peristiwa besar dan bermakna, bukan hanya bagi warga GPM, tetapi juga bagi masyarakat Maluku serta bangsa Indonesia secara luas.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
"Sidang ini bukan sekadar forum internal untuk menyusun arah pelayanan gereja, melainkan wadah strategis bagi GPM memastikan kehadirannya di tengah pergumulan umat, masyarakat, bangsa, dan negara," ujar Mercy.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai, GPM memiliki peran sentral dalam menanamkan nilai-nilai spiritualitas, kebangsaan, dan kemanusiaan di Tanah Maluku. Gereja, menurutnya, menjadi ruang pengharapan dan kekuatan moral bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai persoalan sosial seperti kemiskinan, pendidikan, ketimpangan, hingga perubahan iklim.
Ia berharap Sidang Sinode ke-39 dapat menjadi momentum refleksi dan pembaharuan pelayanan gereja. Mercy optimistis kepemimpinan baru yang lahir dari sidang tersebut mampu membawa GPM melakukan lompatan besar, tidak hanya memperkuat iman jemaat, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Lebih lanjut, Mercy menuturkan, GPM sebagai bagian dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) memiliki peran penting di tingkat nasional, termasuk melalui cabang-cabangnya di Jabodetabek yang aktif dalam kegiatan lintas iman, dialog kebangsaan, dan pelayanan sosial kemasyarakatan.
Mercy kembali menegaskan, gereja memiliki tanggung jawab moral untuk terus hadir dalam dinamika kebangsaan dengan menebarkan nilai kasih, keadilan, dan perdamaian.
"Saya yakin GPM akan tetap menjadi pelita di tengah masyarakat, menjadi kekuatan moral yang memadukan spiritualitas dan kebangsaan demi mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera," tutupnya.
