Ikuti Kami

Mercy: Pembangunan Terminal LPG dI Maluku Berdampak Positif

Hal berdampak mempercepat konversi energi di Maluku pada 2022.

Mercy: Pembangunan Terminal LPG dI Maluku Berdampak Positif
Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends.

Ambon, Gesuri.id - Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends menilai pembangunan terminal liquified petroleum gas (LPG) oleh PT. Pertamina (Persero) di Terminal bahan bakar minyak (TBBM) Wayame, Kota Ambon, berdampak mempercepat konversi energi di Maluku pada 2022.

"Pembangunan terminal LPG yang diperkirakan rampung pada Maret-April 2021, maka konversi energi khususnya minyak tanah ke gas di provinsi Maluku dapat terlaksana 2022,," katanya, di Ambon, Rabu (26/8).

Mercy meninjau pekerjaan proyek terminal LPG berkapasitas 2.000 metrik ton (MT) di Wayame, Kecamatan Teluk Ambon yang ditangani PT. Waskita Karya pada Selasa (25/8), menilai keberadaan sarana tersebut memberikan dampak besar bagi masyarakat di Maluku untuk menikmati BBM khususnya elpiji dengan harga relatif murah.

Baca: Mercy Apresiasi Subsidi Listrik & Migas Dilanjutkan

Jika dua bunker gas masing-masing berkapasitas 1.000 MT tersebut rampung dan mencapai "Commercial Operation Date" (COD) pada 2021, maka subsidi elpiji 3 Kg untuk Maluku sudah dapat ditetapkan dalam batang tubuh anggaran APBN tahunanggaran  2022.

Mercy yang juga anggota Badan Anggaran DPR-RI berharap kehadiran depot gas di TBBM Wayame memberikan alternatif BBM murah bagi masyarakat, mengingat selama ini suplai elpiji ke Maluku dilakukan dari Surabaya, Jatim dan Makassar, Sulsel dengan standar harga industri.
Jika depot LPG Wayame beroperasi maka bisa melayani subsidi gas bagi masyarakat kecil yang hidup di pulau - pulau, termasuk wilayah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) di provinsi Maluku.

"Dengan beroperasinya depot LPG maka kebutuhan rumah tangga, nelayan maupun petani di Maluku bisa alih fungsi energi dengan harga yang jauh lebih murah dibanding solar dan premium," tandasnya.

Kendati demikian, Mercy yang juga anggota Panja migas DPR-RI meminta PT. Pertamina dan BPH Migas untuk melakukan sosialisasi sedini mungkin kepada masyarakat, serta survei daerah-daerah prioritas untuk pemasokan gas.

"Takutnya infrastruktur dan gas siap dipasok, tetapi tidak ada yang membeli karena masyarakat dihantui persepsi negatif bahwa gas adalah BBM berbahaya," katanya.

Baca: Mercy Barends Minta Pengembangan Blok Masela Jangan Ditunda

Pertamina juga diminta menyiapkan infrastruktur lanjutan di tingkat hilir seperti Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE), untuk pengisian tabung gas dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi.

Mercy menyarankan program konversi gas di Maluku lebih awal dilakukan di wilayah yang maju, karena berkaitan intelektualitas dan pemahaman masyarakat yang semakin tinggi, sedangkan wilayah yang sulit akan terhambat masalah berat yakni kesiapan transportasi serta pemahaman masyarakat yang masih rendah.

Quote