Ikuti Kami

Meski Eks Napi, Ahok Punya Integritas Jadi Pimpinan BUMN

Persoalan eks narapidana itu tergantung pada hasil penafsiran tekanan politis atau bukan.

Meski Eks Napi, Ahok Punya Integritas Jadi Pimpinan BUMN
Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Pratikno.

Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan Hendrawan Pratikno mengatakan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memiliki kompetensi dan integritas untuk menjadi pimpinan BUMN meski seorang eks narapidana.

"Bila bobot terbesar pada keberanian melakukan terobosan, integritas dan kompetensi, dia sangat layak untuk dipertimbangkan," kata Hendrawan, Kamis (14/11).

Baca: Ansy Lema: Ahok Mampu Wujudkan Visi Bung Karno di BUMN

Hendrawan mengatakan persoalan eks narapidana itu tergantung pada hasil penafsiran tekanan politis atau bukan. Namun, menurutnya sebagai seorang pemimpin, tetap integritas dan kompetensi paling utama.

"Prinsipnya setuju harus selektif. Termasuk apakah pidana penjara seseorang lebih sebagai hasil penafsiran dan tekanan politis, atau bukan. Jadi pertimbangan utama hendaknya tetap pada integritas dan kompetensi," ujar Hendrawan.

Hendrawan pun mengatakan, faktor-faktor yang membuat seseorang dipenjara ada beberapa macam. Dia menjelaskan seseorang bisa saja dipenjara karena keberanian memegang prinsip hingga karena terlibat kasus korupsi.

"Soalnya ada orang yang dipenjara karena keberanian memegang prinsip. Nelson Mandela dan Bung Karno adalah contoh yang sering disebut. Ada orang yang dipenjara karena korupsi, ada orang yang tidak dipenjara karena kelihaian memainkan bukti-bukti ketidakterlibatan," sebutnya.

Baca: Ahok Cocok Tangani BUMN yang Sakit

Karena itu, ia mengatakan untuk menilai seseorang sebagai eks narapidana harus ditelaah kasus per kasus agar mendapat penilaian yang kredibel. Untuk itu, ia berharap tim penilai akhir (TPA) penentuan pimpinan BUMN lebih cermat mempertimbangkan rekam jejak para calon, salah satunya Ahok.

"Kami berharap tim penilai akhir (TPA) mempertimbangan rekam jejak para calon secara seksama dan objektif," tuturnya.

Quote