Medan, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara (Sumut) dari Faksi PDI Perjuangan Sutarto mengingatkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar memastikan kesiapan jalur transportasi dan armada angkutan umum menjelang mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, guna menjamin perjalanan masyarakat berlangsung aman dan lancar di tengah potensi cuaca ekstrem.
“Pemerintah perlu memastikan kesiapan infrastruktur dan moda transportasi, terutama di tengah ancaman cuaca ekstrem,” kata Sutarto, Sabtu (20/12/2025).
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut itu menilai, kesiapan jalur transportasi dan armada angkutan umum harus menjadi perhatian utama agar proses mudik dapat berjalan dengan aman dan lancar. Menurutnya, tantangan cuaca ekstrem di akhir tahun membutuhkan kesiapsiagaan yang lebih serius dari seluruh pemangku kepentingan.
“Kita perlu membangun kepercayaan, komunikasi yang baik dan lancar, sinergitas yang kuat, serta alur respons yang cepat dengan langkah mitigasi yang tepat,” ujarnya.
Terkait potensi bencana akibat cuaca ekstrem, Sutarto meminta Kepolisian, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengawal jalur-jalur transportasi yang rawan longsor dan banjir. Ia juga mendorong Dishub agar aktif melakukan sosialisasi jalur aman kepada masyarakat serta meminta BMKG lebih masif menyampaikan informasi dan peringatan dini cuaca.
“Informasi cuaca harus sampai ke masyarakat secara cepat dan jelas agar bisa menjadi dasar pengambilan keputusan saat bepergian,” ucapnya.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir rob. Sementara warga di daerah dataran tinggi dan pegunungan diminta tetap waspada terhadap ancaman tanah longsor serta segera melaporkan tanda-tanda bahaya kepada pihak berwenang.
“Kepada perangkat daerah, saya minta terus menjaga kondisi di lapangan. Masyarakat juga harus ekstra hati-hati menghadapi curah hujan tinggi di bulan Desember ini,” jelasnya.
Sutarto menegaskan, cuaca ekstrem menjadi tantangan serius menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Sejumlah potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, hingga angin puting beliung bisa terjadi kapan saja, khususnya pada akhir tahun.
“Situasi ini harus diantisipasi agar tidak mengganggu kelancaran mudik, baik transportasi darat, laut, maupun udara,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa kelancaran arus mudik tidak hanya bergantung pada kondisi infrastruktur, tetapi juga pada kesiapsiagaan petugas di lapangan, termasuk penempatan posko siaga di titik-titik rawan.
“Posko siaga harus ditempatkan di titik-titik rawan. Kehadiran personel di lokasi strategis sangat menentukan kecepatan respons dalam kondisi darurat,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia berharap seluruh bandara, pelabuhan, terminal, dan stasiun di Sumatera Utara dipersiapkan secara optimal, termasuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama periode Nataru.
“Tujuannya agar masyarakat bisa mudik dengan nyaman, aman, dan tanpa kendala,” ungkapnya.
Menutup pernyataannya, Sutarto mengajak seluruh elemen masyarakat Sumut untuk menunjukkan kepedulian kepada warga yang terdampak banjir dan longsor di berbagai daerah.
“Kita rayakan Natal dan Tahun Baru dengan kesederhanaan dan keprihatinan. Masih ada saudara-saudara kita yang berjuang pascabencana. Mari kita ulurkan tangan untuk meringankan beban mereka,” pungkasnya.

















































































