Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi V DPR RI, Mukhlis Basri berikan catatan penting usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Ruas Tol Jakarta–Tangerang–Merak, khususnya di wilayah Cilegon, Banten.
Diketahui, kunjungan ini dilakukan dalam rangka meninjau langsung pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol.
Baca: Ganjar Pranowo Mempertanyakan Klaim Sawit Sebagai Aset Nasional
Mukhlis menyebutkan bahwa Komisi V bersama Panitia Kerja (Panja) Jalan Tol Komisi V telah menggelar rapat di Rest Area KM 43. Hal itu sebelum meninjau langsung area exit tol Merak, lokasi yang sempat mengalami kemacetan parah beberapa hari sebelumnya.
"Di sini terjadi kemacetan beberapa hari yang lalu yang cukup semrawut, dari siang hari dan baru terurai sekitar jam 4 subuh. Ternyata penyebabnya adalah pembangunan jembatan baru di antara exit tol dengan Merak," ujarnya kepada Parlementaria di sela kunjungan.
Mukhlis mengapresiasi upaya pembangunan tersebut, tetapi mengingatkan pentingnya penyelesaian tepat waktu agar tidak mengganggu arus lalu lintas, terutama saat musim liburan dan hari besar seperti Natal, Tahun Baru, serta Idul Fitri.
Selain itu, ia menyoroti masalah keselamatan dan ketertiban di KM 95, di mana masih kerap terjadi penyeberangan liar oleh masyarakat serta kendaraan seperti taksi yang berhenti sembarangan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
"Ini bukan sekali dua kali terjadi. Kebetulan saya adalah pengguna rutin tol ini hampir setiap Jumat saat pulang ke kampung halaman saya di Lampung. Saya selalu melihat hal seperti ini, dan tentu ini sangat membahayakan," tambahnya.
Mukhlis juga menegaskan perlunya penertiban terhadap kendaraan over dimension dan overloading (ODOL) yang menjadi salah satu penyebab utama kerusakan jalan. "Pengguna-pengguna ODOL ini harus kita tertibkan. Karena jalan ini akan rusak jika terus dilalui kendaraan dengan beban berlebih, bahkan ada yang muatannya lebih dari 40 ton," tegasnya.