Ikuti Kami

Nenie Minta Warga Manfaatkan Investasi Industri Produktif

“Sebaiknya, jika memang berinvestasi. Maka haruslah bersifat industri atau produktif''.

Nenie Minta Warga Manfaatkan Investasi Industri Produktif
Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Nenie A Lambung

Palangkaraya, Gesuri.id - Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya, Nenie A. Lambung meminta kepada masyarakat untuk memanfaatkan investasi industri produktif yang telah digaungkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.

Baca Pramono: Dalam Waktu Dekat Jokowi Akan Bertemu Megawati

“Sebaiknya, jika memang berinvestasi. Maka haruslah bersifat industri atau produktif. Pemerintah Kota Palangka Raya juga sejauh ini tengah menggiatkan pembangunan serta pengembangan pada sektor ekonomi real, seperti pertanian, industri rumahan, ekonomi kerakyatan, perikanan, perkebunan dan lain sebagainya,”terang Nenie A. Lambung, Senin (6/6).

Nenie menyebutkan, sektor usaha produktif itu, adalah untuk mengembangkan bahan baku yang telah tersedia ditengah-tengah masyarakat agar terdapat nilai tambah. Dimana pentingnya nilai tambah secara sederhana. Nilai yang ditambahkan pada input digunakan di dalam proses produksi barang ataupun jasa.

Legislator dari fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, nilai komoditas akan bertambah karena mengalami proses peningkatan manfaat dalam suatu proses produksi, baik dari segi cara pengolahannya, pengangkutan, penyimpanan, pemasaran hingga manfaat biologis yang dihasilkan.

Baca Disertasi 'Geopolitik Soekarno' Hasto, Kata Prabowo & Ganjar

“Muaranya adalah, keberhasilan kita dalam membangun pohon industri yang akan berdampak secara positif ke banyak pihak lainnya dan kita jadi produktif. Lagipula dengan iklim ekonomi Kota Palangka Raya yang tidak sebesar Kota lainnya di Pulau Jawa serta lahan dan Sumber Daya Alam yang sangat banyak, haruslah dimanfaatkan dengan baik,” tuturnya.

“Kecuali jika Kota kita memiliki permasalahan seperti Kota besar yang memiliki lahan terbatas, bahan baku terbatas, lapangan kerja terbatas, dan sebagainya baru kita bisa memanfaatkan saham atau mata uang digital sebagai alternatif,” katanya.

Quote