Ikuti Kami

Olly Siapkan Program Demi Kesejahteraan Petani Kopra

Olly tengah menyiapkan program jangka panjang untuk mengatasi anjloknya harga kopra.

Olly Siapkan Program Demi Kesejahteraan Petani Kopra
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey.

Manado, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey dukung penuh kesejahteraan petani kopra. 

Olly tengah menyiapkan program jangka panjang untuk mengatasi anjloknya harga kopra dengan cara mengembangkan industri minyak goreng kelapa skala kelompok tani.

Baca: Vanda Siap Perbaiki Harga Kopra yang Terpuruk

Politisi PDI Perjuangan itu juga telah memberikan bantuan sebanyak 12 unit mesin produksi minyak kelapa untuk kelompok tani yang akan mengelola industri minyak goreng kelapa di tahun 2018 ini. Dua di antaranya termasuk bantuan tempat pengolahan kelapa.

Pengolahan minyak kelapa diketahui dapat lebih menguntungkan para petani kopra. Sebagai contoh, 1 kilogram minyak kelapa diperoleh rata-rata dari 2 kg kopra. Jika petani menjual kopra hanya memperoleh Rp 8.400 untuk 2 kg kopra, Rp 4.200 per kg harga kopra.

Bila diproduksi dalam bentuk minyak kelapa, 1 kg akan dihargai Rp 11.792, sesuai harga minyak goreng curah termurah Rp 11.000 per liter. Asal tahu saja 1 kg minyak kelapa sama dengan 1,072 liter.

Artinya, bila petani memproduksi minyak kelapa akan memperoleh selisih keuntungan Rp 3.392 dalam 2 kg atau Rp 1.696 per kg.

Untuk mendorong pengolahan minyak kelapa para petani kopra, pada 2019, Pemprov Sulut akan memberikan bantuan dengan jumlah lebih besar, yaitu sebanyak 23 unit mesin beserta tempat pengolahan senilai Rp 7 miliar.

"Mesin produksi ini bakal menghasilkan minyak goreng berkualitas baik dan tidak bau tengik sehingga bisa diserap pasar," kata Olly, Senin (26/11).

Olly menuturkan, pemerintah dapat membuat regulasi dalam rangka meningkatkan penghasilan petani kelapa di Sulut.

"Syaratnya produk minyak kelapa yang dihasilkan harus bebas bau. Mutu minyak kelapa harus ditingkatkan kemudian pemerintah buat regulasi," ucapnya.

Baca: Gubernur Olly Harap Petani Produksi Minyak Kelapa Bermutu

Lebih lanjut ia menjelaskan, mesin produksi minyak kelapa itu dibagikan khusus untuk kelompok tani, karena minyak kelapa tidak bisa diproduksi secara massal.

"Minyak kelapa tidak boleh diproduksi secara massal karena bisa menghasilkan bau yang tidak enak, sehingga harus diproduksi secara terbatas," kata Olly.

Selain pemberian mesin produksi minyak kelapa, Olly menyebut langkah lain yang dilakukan Pemprov Sulut untuk meningkatkan nilai jual produk turunan dari kelapa, yaitu mengadakan pertemuan yang diikuti seluruh daerah penghasil kelapa di Indonesia.

"Pemerintah sudah melakukan pertemuan di Sulut yang diikuti seluruh provinsi dan kabupaten penghasil kelapa dengan asosiasi pengusaha kelapa se-Indonesia yang dihadiri juga asosiasi kelapa internasional," ujarnya.

Pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan nilai jual kelapa dan sawit dengan mengolahnya menjadi bahan bakar pada tahun depan.

Baca: Olly Dorong Diversifikasi Produk Turunan Kelapa

"Presiden Jokowi (Joko Widodo) sudah merespons dengan kebijakan minyak nabati dibuat solar B20 untuk tahun anggaran 2019," ujar Gubernur.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Sulut ini menjelaskan, ada kerja sama Pemprov Sulut, Balai Penelitian (Balit) Palma dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menghasilkan bibit kelapa dengan membangun laboratorium kelapa.

"Ini akan menopang lahirnya industri kelapa terpadu yang menarik minat para investor ke Sulut," tandasnya.

Quote