Ikuti Kami

Ono Sebut Respons Dedi Mulyadi Terhadap Kritik Warga Cirebon Timur Tak Cerminkan Pemimpin

Itu setelah Dedi Mulyadi merespons kritikan dari warga Cirebon Timur soal jalan rusak.

Ono Sebut Respons Dedi Mulyadi Terhadap Kritik Warga Cirebon Timur Tak Cerminkan Pemimpin
Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono balik mengkritisi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Itu setelah Dedi Mulyadi merespons kritikan dari warga Cirebon Timur soal jalan rusak. Dalam pidatonya di Bale Jaya Dewata Cirebon, Rabu (7/5/2025), Dedi membalas kritikan itu dengan menyindir Bupati Cirebon, H Imron.

Menurut Dedi, kritikan warga Cirebon Timur yang menyebutnya “Bapak Tiri” tidak logis dan tidak tepat sasaran.

Menggunakan bahasa Sunda, Dedi menyatakan bahwa masyarakat harusnya mengrikitik kinerja Bupati Cirebon. Karena jalan yang rusak berstatus jalan kabupaten.

“Jalannya jalan kabupaten, kunaon ngambek ka aing? Kunaon teu ngambek ka bupati?” tandas Dedi. 

Pernyataan Dedi Mulyadi langsung dapat respons dari Ono Surono, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.

Perlu diketahui, Ono dan Bupati Cirebon H Imron berasal dari satu partai.

Menurut Ono, respons Dedi Mulyadi terhadap kritik warga Cirebon Timur tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin. Ia menegaskan, bahwa gubernur seharusnya memahami tugas dan fungsi seorang pemimpin.

“Warga itu sadar aturan. Mereka tahu gubernur bisa membantu kabupaten, kota bahkan desa, karena gubernur punya wewenang melalui APBD provinsi,” tandas Ono.

Tokoh Pantura itu pun mengkritik kebijakan KDM – sapaan Dedi Mulyadi – yang mencoret seluruh program bantuan provinsi untuk kabupaten/kota pada tahun anggaran 2025.

Menurut Ono, bantuan itu sangat vital. Sebab, menyangkut program pembangunan infrastruktur seperti jalan, irigasi, dan sekolah. 

Program tersebut tidak dapat didanai langsung dari APBD Kota/Kabupaten sehingga butuh bantuan pendanaan dari Pemerintah Provinsi.

Lebih lanjut, Ono menyatakan bahwa dirinya mengapresiasi keberanian warga Cirebon Timur yang memasang spanduk mengkritik KDM.

“Saya salut kepada warga yang memasang spanduk itu. Teruslah kritis, jangan takut di-bully karena kritik rakyat adalah bagian dari dinamika demokrasi. Seorang pemimpin seharusnya peka, bukan malah defensif,” tutur Ono.

Diberitakan sebelumnya, kritikan warga Cirebon Timur muncul menjelang kedatangan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Sejumlah spanduk berisi sindiran bahwa Dedi Mulyadi adalah “Bapak Tiri”. Warga juga menyinggung soal jalan di Cirebon Timur yang rusak parah.

“Lain Bapak Aing tapi Bapak Tiri,” demikian tulisan dalam spanduk yang terpasang di sejumlah titik di Cirebon Timur.

Quote