Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, menyoroti kondisi jalan rusak parah di wilayah Pasir Lengkap, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi.
Dalam kunjungan masa resesnya, Rieke menerima langsung keluhan dari warga setempat yang meminta perhatian serius pemerintah terhadap infrastruktur jalan yang sudah lama rusak dan membahayakan keselamatan pengguna.
“Assalamualaikum pak Dedy, saya Nyi Iroh warga Cikidang di Sukabumi. Saya jalan kesidakian pak Dedy, jalan pasir lengkap pak Dedy. Tolong dibantu pak Dedy, kasihan warga pak Dedy,” kata Rieke saat kunjungannya di lapangan, Minggu (13/10/2025).
Mendengar aspirasi tersebut, Rieke langsung meninjau kondisi jalan yang dimaksud dan menyaksikan sendiri rusaknya akses utama yang menjadi penghubung antarwilayah di Kecamatan Cikidang.
Ia menilai kondisi tersebut tidak hanya menghambat aktivitas ekonomi masyarakat, tetapi juga membahayakan keselamatan warga yang setiap hari melintas di jalan itu.
“Kasian banget pak Dedy, ini jalan kayak gini. Ini pasir lengkap pak Dedy, dibantosnya. Mohon dibantu pak Dedy. Pak Dedy harus ya. KDM, tolong pabupatinya juga di pasir lengkap kecamatan Cikidang. Kayak jalan pak,” tutur Rieke.
Dalam kesempatan itu, Rieke menjelaskan bahwa saat ini dirinya tengah berada di masa reses DPR RI, yaitu masa di mana anggota dewan turun langsung ke daerah untuk menyerap aspirasi masyarakat dan melihat kondisi nyata di lapangan.
“Nah besti-bestiku, hari ini aku masa reses DPR RI, jadi nggak ada sidang di DPR. Tapi kalau ada kasus yang harus kita tanganin, kemarin kita juga sempat ke DPR ya. Hantarin kasus, kemudian juga balik lagi ke daerah untuk menyerap aspirasi, melihat kondisi di lapangan. Dan nanti pada masa sidang kita akan suarakan atau kita komunikasikan dengan pemerintahan daerah setempat,” ujar Rieke.
Rieke menegaskan bahwa persoalan infrastruktur di daerah seperti Sukabumi harus menjadi perhatian bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Ia berharap koordinasi antara legislatif dan eksekutif bisa mempercepat proses perbaikan jalan yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.
“Pak Dedy, jalan di Cikidang pak Dedy. Tolongan pak Dedy, tolongan. Jalanannya pak, jalanannya pak. Ini mah mending pak, segini mah. Tadi ancur pak. Sehancur hatiku pak. Sehancur hati kita,” ucapnya.
Rieke juga menyampaikan pesannya dengan gaya khas yang menyentuh sekaligus kritis. Dengan nada satir, ia menyamakan kondisi jalan rusak dengan sesuatu yang “memabukkan” dan menyebut bahwa jalan yang rusak berat merupakan bentuk ketidakadilan bagi rakyat.
“Yang haram itu adalah segala hal yang memabukkan. Yang ini dia mabuk. Akibat jalan butut. Jadi kesimpulannya, jalan butut itu adalah haram. Karena memabukkan. Semoga supaya kehidupan warga ini tidak menjadi haram. Maka jalan harus kebenerin. Justice for Cikidang. Cikidang, Cikidang, Cikidang, Cikidang,” tegasnya.
Melalui pernyataan tersebut, Rieke menyerukan agar pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat segera menindaklanjuti keluhan warga dan memperbaiki jalan di wilayah Cikidang. Ia menutup kunjungan resesnya dengan pesan kuat bahwa keadilan sosial harus diwujudkan dalam bentuk nyata, salah satunya dengan pemerataan pembangunan infrastruktur hingga ke pelosok desa.