Ikuti Kami

Parta Tegaskan Pentingnya Peningkatan Nilai Tambah Hasil Laut

Hal ini karena sebagian besar hasil tangkapan masih dijual dalam bentuk mentah.

Parta Tegaskan Pentingnya Peningkatan Nilai Tambah Hasil Laut
Anggota Komisi X DPR RI, I Nyoman Parta.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, I Nyoman Parta menegaskan pentingnya peningkatan nilai tambah hasil laut melalui inovasi dan kreativitas pengolahan produk perikanan. 

Hal itu disampaikan dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan Hasil Ikan Laut yang digelar di Banjar Tanahampo, Desa Ulakan, Kecamatan Manggis, Jumat (10/10).

Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Komisi X DPR RI dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hadir sebagai narasumber, Raden Cecep Erwan Andriansyah, dari BRIN Pusat, serta Kepala BRIDA Kabupaten Karangasem I Komang Agus Sukasena.

Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan

Nyoman Parta menyampaikan bahwa potensi laut yang dimiliki Karangasem sangat besar, namun belum optimal memberi kesejahteraan bagi masyarakat pesisir karena sebagian besar hasil tangkapan masih dijual dalam bentuk mentah.

“Kita punya laut yang luar biasa, tapi jika hasilnya hanya dijual mentah, nilainya tidak akan maksimal. Melalui pelatihan ini, masyarakat belajar mengolah hasil laut menjadi produk bernilai tambah seperti nugget dan abon ikan. Ke depan, bisa dikembangkan menjadi ikan asap, kerupuk, atau sambal ikan,” ujar Nyoman Parta.

Ia menekankan pentingnya inovasi dalam kemasan dan pemasaran agar produk olahan laut masyarakat bisa menembus pasar yang lebih luas, bahkan ekspor.

 “Produk yang dikemas menarik dan higienis akan lebih dipercaya konsumen. Dengan pendampingan teknologi dari BRIN, saya yakin masyarakat pesisir Karangasem bisa menghasilkan produk yang bersaing,” tambahnya.

Lebih jauh, Nyoman Parta juga mendorong kolaborasi antara sektor perikanan dan pariwisata di Bali. Ia menilai, produk olahan ikan lokal dapat menjadi bagian dari rantai pasok kuliner dan oleh-oleh di hotel, restoran, maupun pusat wisata.

“Bayangkan kalau hotel dan restoran di Bali menjual produk olahan ikan buatan masyarakat Karangasem. Dampaknya luar biasa bagi ekonomi desa pesisir,” katanya.

Politisi asal Guwang, Gianyar itu mengajak seluruh peserta agar menjadikan pelatihan ini sebagai langkah awal membangun ekonomi kerakyatan berbasis potensi lokal. 

“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi awal dari gerakan bersama untuk menguatkan ekonomi rakyat. Kita tidak boleh kalah di negeri sendiri,” tegasnya.

Baca: Kisah Unik Ganjar Pranowo di Masa Kecilnya untuk Membantu Ibu

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem I Ketut Sedana Merta, yang turut hadir dalam kesempatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Komisi X DPR RI menggandeng BRIN. Menurutnya, program seperti ini sangat relevan bagi masyarakat pesisir Karangasem.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Dengan pendampingan seperti ini, masyarakat kita tidak hanya menjadi nelayan, tetapi juga pelaku industri olahan yang mampu meningkatkan nilai ekonomi hasil laut,” kata Sekda Sedana Merta.

Pelatihan yang berlangsung sehari penuh ini diikuti oleh sejumlah kelompok pengolah hasil laut di Karangasem, antara lain KWT Nampo Sari, Kelompok Pengolah dan Pemasar Eka Bahari Putri, Adi Winangun, Bunda Segara Madu, Segar Segara Ayu, dan Tirta Harum Sari.

Quote