Jakarta, Gesuri.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengecam adanya peristiwa peluru nyasar yang mengenai sejumlah ruangan anggota DPR. Dia mendasak agar aparat kepolisan segara menertibkan hal tersebut khususnya yang menyangkut soal kepemilikan senjata api.
"Aparat keamanan harus menertibkan hal tersebut. Peredaran-peredaran senjata harus betul-betul diawasi dengan baik," ujar Hasto kepada wartawan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (18/10).
Hasto berharap peristiwa peluru nyasar di Gedung DPR RI dan menghebohkan masyarakat tidak lagi terjadi di masa yang akan datang.
"Tidak boleh lagi ada peluru nyasar ke DPR," tegas Hasto.
Lebih lanjut Hasto mengatakan bahwa ada pihak-pihak yang dengan sengaja mengaitkan masalah peluru nyasar sebagai playing victim khususnya jelang Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2019.
"Ini kan juga jadi model kan, seolah-olah kita ini kan tidak biasa Pemilu kemudian mengait-ngaitkan itu dengan playing victim," tambahnya.
Hasto juga menyetujui usulan relokasi lapangan tembak Senayan yang merupakan lokasi arah peluru nyasar ke Gedung DPR. Sembari berkelakar, dia ingin menjadikan lapangan tembak Senayan sebagai pusat kuliner.
"Ya kita dukung, nanti bisa kita jadikan pusat kuliner," katanya.
Peristiwa peluru nyasar di Gedung DPR terjadi awal pekan ini. Awalnya, peristiwa tersebut terjadi di lantai 13 ruangan Komisi III DPR Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama dan di lantai 16 ruangan Komisi III Fraksi Gerindra Wenny Warouw pada Senin (15/10).
Beberapa hari kemudian tepatnya Rabu (17/10), gedung DPR kembali digemparkan oleh kejadian serupa. Kali ini ruangan yang terkena adalah ruangan anggota Komisi VII dari Fraksi PAN DPR Totok Daryanto di lantai 20 dan Vivi Sumantri Jayabaya anggota Komisi IV dari Fraksi Demokrat di lantai 10 Gedung Nusantara I DPR.
Kamis (18/10) pagi giliran ruangan salah satu anggota Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang dikabarkan terkena dampak peluru nyasar. Petugas kebersihan menemukan lubang bekas tembakan di ruangannya
"Jadi saya dapat gambar peluru yang menembus kamar saya itu ya. Kemudian ada komunikasi dengan Polri ya. Semua info saya kasih untuk ditindaklanjuti," tutur Effendi saat dihubungi wartawan, Kamis (18/10).
