Ikuti Kami

PDI Perjuangan Tawarkan Formula Reformasi Sistem Perpajakan

PDI Perjuangan memilih agar sebelum diambil keputusan setuju atau menolak ide Pemerintah, perlu dilaksanakan diskusi dengan para ahli.

PDI Perjuangan Tawarkan Formula Reformasi Sistem Perpajakan
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Bambang Wuryanto.

Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan memiliki formula khusus terkait reformasi sistem perpajakan demi menambal bolong fiskal negara, yang agak berbeda dengan usulan Pemerintah. 

Untuk diketahui, sejumlah ide terkait perpajakan diajukan Pemerintah. 

Baca: Tolak "Tax Amnesty" Jilid II, Andreas Beberkan Alasannya

Dari pelaksanaan pengampunan pajak (tax amnesty) Jilid II, menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hingga kenaikan pajak penghasilan (PPh), di mana yang berpendapatan di atas Rp 5 miliar setahun akan dikenakan PPh hingga 35%.

"PDI Perjuangan punya skema khusus bagaimana menambah fiskal kita ke depan yang akan susah," kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Bambang Wuryanto dalam rapat paripurna DPR, di Jakarta, Selasa (25/5).

Kata dia, PDI Perjuangan memilih agar sebelum diambil keputusan setuju atau menolak ide Pemerintah, perlu dilaksanakan diskusi dengan para ahli serta stakeholder terkait. 

Untuk itu, PDI Perjuangan memilih untuk berdiskusi dulu dengan Pemerintah maupun fraksi lain di DPR mengenai ide-ide yang ada. Baik usulan Pemerintah, maupun ide dari PDI Perjuangan nantinya.

Baca: "Tax Amnesty" Tak Diperlukan, Said Beberkan Alasannya

Namun Bambang tak menjelaskan lebih jauh formula apa yang dimiliki PDI Perjuangan menyangkut isu reformasi perpajakan tersebut.

"Atas arahan ketua DPR, kami akan konsentrasi agar mendapat perhatian jauh lebih khusus. Kita akan diskusi dengan baik di rapat-rapat di Komisi. Maka mohon izin beberapa titik kami cermati nanti, kami akan fokuskan berdiskusi di komisi," tandas Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) ini.

Quote