Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, turut senang dengan sikap Presiden Prabowo Subianto dalam merespons polemik yang terjadi belakangan ini.
"Saya ucapkan selamat kepada para Menteri yang baru dilantik. Saya mengucapkan terima kasih kepada pak Prabowo Subianto atas reshuffle ini," kata Ferdinand, Senin (8/9/2025).
Dikatakan Ferdinand, reshuffle ini merupakan wujud dari keluhan masyarakat yang didengar oleh Presiden Prabowo.
"Nama-nama yang diganti itu memang nama kontraversial yah, kecuali pak Budi Gunawan," sebutnya.
"Pak Budi tidak ada kontraversial tapi sudah kurang sehat. Beliau tidak mampu lagi menjalankan tugasnya sebagai Menkopolkam," tambahnya.
Sementara untuk nama-nama lain, Ferdinand tanpa pikir panjang menegaskan bahwa mereka memang sudah layak diganti.
"Nama lain ini memang kontraversial dan layak diganti. Saya menganggap apa yang dilakukan Prabowo ini adalah bagian dari mendengar masyarakat," imbuhnya.
Khusus untuk Budi Arie Setiadi, Ferdinand mengatakan bahwa sikap tegas Prabowo mestinya diambil sejak jauh-jauh hari. Ketika nama mantan Menteri Koperasi itu terseret kasus judi online (Judol).
"Ini kan sudah lama namanya tersangkut kasus Judol. Tapi belum juga menjadi tersangka. Pasca reshuffle ini kita berharap bahwa Budi Arie ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Kepolisian menyusul temannya yang lain," harapnya.
Ferdinand bilang, merujuk pada dakwaan jaksa, nama Budi Arie selalu disebut dalam persidangan.
"Artinya keterlibatan Budi Arie memang kental dan layak dijadikan tersangka," ujarnya.
Tidak berhenti pada lima Menteri yang dicopot hari ini, Ferdinand mendorong Prabowo agar terus melakukan bersih-bersih kabinet.
"Masih banyak nama-nama yang harus diganti seperti Raja Juli Antoni, dan beberapa nama lain yang kontraversial dan disebut tidak bisa bekerja juga diganti," lanjutnya.
Ferdinand bilang, jika Prabowo ingin cita-citanya membangun Indonesia menjadi seperti yang tertuang pada visi dan misinya, maka ia harus menempatkan orang yang tepat dalam setiap jabatan yang dibutuhkan.
"Kalau pak Prabowo ingin kabinetnya sukses, maka nama-nama yang tidak bisa bekerja harus diganti," pungkasnya.