Ikuti Kami

Pejabat Tajir Melintir, Megawati ke Menkeu: Sangat Memalukan

Mega: Saya bisik dengan ibu menteri saya 100% mendukung beliau atas kejadian yang sangat memalukan mengenai masalah keuangan di bidang pajak

Pejabat Tajir Melintir, Megawati ke Menkeu: Sangat Memalukan
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan saat mendapatkan penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai tokoh pendorong kemajuan HAKI di Gedung BJ Habibie, Thamrin, Jakarta, Rabu (1/3).

Jakarta, Gesuri.id - Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyentil Menteri keuangan Sri Mulyani buntut kasus viralnya pejabat yang tajir melintir.

Hal tersebut diungkap Megawati saat memberikan sambutan saat mendapatkan penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai tokoh pendorong kemajuan HAKI di Gedung BJ Habibie, Thamrin, Jakarta, Rabu (1/3).

Baca: Isu Liar Presiden Dibalik KIB, Andreas: Hasil Kreasi !

"Saya bisik dengan ibu menteri saya 100 persen mendukung beliau atas kejadian yang menurut saya sangat memalukan mengenai masalah keuangan di bidang pajak. Harus dijalankan," ujar Megawati.

Dalam acara tersebut, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang turut hadir secara langsung dalam acara tersebut pun hanya memberikan senyuman. Lalu, Megawati pun melanjutkan sambutannya dengan membahas isu lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Aparatur Sipil Negara (ASN) Rafael Alun Trisambodo saat sedang menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) itu diklarifikasi terkait jumlah harta sebesar Rp56 miliar sebagaimana tercantum Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Tegur ASN

Selain menyindir kinerja Menkeu Sri Mulyani, Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga menegur Aparatur Sipil Negara(ASN) yang ogah bertepuk tangan saat dirinya berpidato.

Momen teguran itu saat Megawati memberikan sambutan seusai mendapatkan penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM sebagai tokoh pendorong kemajuan HAKI di Gedung BJ Habibie, Thamrin, Jakarta.

Megawati berbicara bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya raya. Bahkan, kata dia, banyak orang pintar di tanah air yang tak menyadarinya.

"Masalah HAKI ini menurut saya sejak dulu saya lihat aneh. Mengapa republik ini tidak tahu, kaum pintarnya tidak pernah berpikir bahwa kita ini adalah sebuah negara yang kaya raya? Tolong nanti wartawan tulisnya gede-gede," ujar Megawati.

Megawati pun mengingat nasihat sang ayah yang juga Presiden RI ke-1 Soekarno yang menceritakan tentang bahwa negara Indonesia merupakan negara yang kaya raya.

"Saya dari kecil oleh bapak saya selalu dimasukkan itu saya pikir itu sebuah strategi memasukkan ke otak. Beliau selalu mengatakan kepada saya sejak saya mau SD. Kamu tahu negara yang disebut NKRI itu kaya raya dan mengukuti saya. Semuanya ada,"ungkap Megawati.

Oleh sebab itu, Megawati pun menyatakan bahwa seluruh sumber daya ada di Indonesia. Hal itu seharusnya menjadi sebuah kebanggaan untuk RI.

"Jadi waktu saya jadi presiden protokol itu saya suruh kalau tamu terhormat saya datang menemui saya, saya suruh ubah cara ngomongnya. Beliau pak Bambang dulu seknegnya saya. Jadi kalau ada yang mau nanya urusan apa yang ada di Indonesia itu saya suruh balik. Apa yang tidak ada di Indonesia? itu sebuah kebanggaan saudara saudara sekalian," jelasnya.

Mendengar hal itu, hanya sebagian anggota BRIN dan ASN Kemenkumham yang memberikan tepuk tangan. Lalu, Megawati pun menegur peserta lantaran tidak semangat memberikan tepuk tangan.

Megawati mengetahui gerak-gerik peserta yang tak tertarik dengan sambutannya hanya dengan tepuk tangan. Hal itu diketahuinya saat mengenyam pendidikan psikologi.

Baca: Emilia: Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Tak Merdekakan Pendidikan!

"Kenapa sih tepoknya tidak keras. Saya ini pernah kuliah psikologi jadi saya bisa lihat orang itu tertarik apa tidak atau hanya duduk seremonial itu bisa saya rasakan disini saya. Karena semangat itu akan datang melakui pertama tepuk tangan," jelasnya.

Lebih lanjut, Megawati menyatakan peserta yang tak tertarik dengan sambutannya bisa dilihat dari gerak matanya. Itulah kenapa, dia selalu melihat ke arah peserta saat memberikan sambutan.

"Kedua matanya itu akan melihat dengan fokus. Kalau tidak percaya siapa yang psikolog. Saya sangat tahu makanya saya sering begini begini (melirik kanan-kiri, Red) kan terus terus kenapa," tukasnya.

Quote