Jakarta, Gesuri.id - Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno mengumumkan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta untuk membentuk Lembaga Adat Masyarakat Betawi.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya Betawi dan menjadikan Jakarta sebagai kota global yang berbudaya.
“Selama ini belum ada lembaga adatnya, (tetapi) ormasnya banyak,” ujar Rano Karno kepada wartawan di Balai Kota DKI, Senin (23/6/2025).
Baca: Ganjar Pranowo Tegaskan Pentingnya Integritas bagi Pemimpin
Pembentukan lembaga ini merupakan salah satu program prioritas dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Jakarta 2025–2029. Pemerintah ingin memastikan identitas dan budaya Betawi tetap terjaga, meski Jakarta tengah bertransformasi menjadi kota global.
Menurutnya, lembaga adat Betawi nantinya akan berperan penting dalam menjaga warisan budaya serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengembangkan kebijakan berbasis kearifan lokal.
“Lembaga adat ini barang kali juga akan memikirkan bagaimana menjaga atau melestarikan kebudayaan Betawi,” tambahnya.
Selain budaya, Pemprov Jakarta juga akan tetap fokus pada pembenahan berbagai masalah klasik di ibu kota, seperti banjir, kemacetan, dan polusi udara.
Baca: Ganjar Beberkan Penyebab Kongres PDI Perjuangan Belum Digelar
Penanganan banjir, misalnya, akan dilakukan dengan normalisasi Sungai Ciliwung yang dijadwalkan mulai bulan depan, serta pembangunan giant sea wall sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk mengatasi kemacetan dan polusi udara, Gubernur Pramono Anung telah mencetuskan konsep Transjabodetabek sistem transportasi terintegrasi yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penyangga.
Langkah ini diharapkan mampu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi yang selama ini menjadi penyumbang terbesar polusi udara di Jakarta.