Ikuti Kami

Potensi Kebangkitan DI/TII Lebih Besar dari PKI

Dahulu Bung Karno tidak menggunakan metode tumpas habis sampai akarnya terhadap keturunan DI/TII.

Potensi Kebangkitan DI/TII Lebih Besar dari PKI
Ketua DPD Relawan Perjuangan Demokrasi Jawa Tengah (Repdem Jateng), organisasi sayap PDI Perjuangan, Muhammad Fadllil Kirom. (Foto: Istimewa)

Semarang, Gesuri.id - Ketua DPD Relawan Perjuangan Demokrasi Jawa Tengah (Repdem Jateng), organisasi sayap PDI Perjuangan, Muhammad Fadllil Kirom menegaskan potensi kebangkitan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) lebih besar dibanding kebangkitan PKI. 

Baca: Lawan Mafia Rapid Test, Pemerintah & BUMN Harus Sinergi!

Hal itu dikarenakan antara lain, dahulu Bung Karno tidak menggunakan metode tumpas habis sampai akarnya terhadap keturunan DI/TII.

Fadllil menyatakan, Bung Karno masih menggunakan aspek hukum dan kemanusiaan, dan tentunya berharap anak cucu DI/TII suatu saat sadar pentingnya Pancasila dan NKRI di tengah masyarakat yang majemuk. 

"Sedangkan untuk PKI, Kebijakan era Pak Harto yang menumpas PKI sampai akarnya jelas menyebabkan siapapun orangnya akan mikir 1000 kali untuk membangkitkan PKI. Hanya orang yang tidak waras dan bodoh kuadrat saja yang mau membangkitkan PKI di Indonesia," ujar Fadllil.

Fadllil, yang juga Ketua Departemen Pertanian PW GP Ansor Jateng ini melanjutkan, fakta di lapangan menunjukkan perbedaan mencolok antara  kehidupan anak cucu DI/TII  dan PKI sejak era Orde Baru hingga hari ini.

Fadllil mempersilakan siapapun untuk menelaah, manakah diantara keturunan DI/TII atau PKI yang sudah  menduduki pos strategis  di Negara ini. 

Sebagai generasi yang lahir di tahun 1980an,  Fadllil pun sering bertanya dalam hati,  sampai kapan bangsa ini terus menerus saling curiga akibat konflik ideologis masa lalu. 

"Apakah sampai 1 abad ke depan bangsa ini ribut soal beginian saja? Apakah kita tidak ingin menjadi bangsa yang mampu memproduksi pesawat,  penelitian ruang angkasa atau produsen telekomunikasi? Haruskah saya menyampaikan ke anak saya,  hati-hati ya Nak, kalau berteman dicek dulu,  jangan berteman ya dengan anak cucu DI/TII atau anak PKI? " ungkap Fadllil.

Baca: Siap-siap, PDI Perjuangan Umumkan Lagi Cakada di 11-18 Juli

Fadllil menyatakan, energi bangsa ini akan habis untuk memelihara dendam sampai kiamat, kalau tidak ada upaya untuk mencari jalan penyelesaian.

Dalam hal ini, Fadllil mengaku takjub dengan jiwa besar Nabi Muhammad SAW yang mau menerima anak-anak Abu Jahal dan Abu Lahab untuk dididik dalam Islam. 

"Sudah hilangkah jiwa besar anak bangsa ini?  Atau memang ada pihak asing yang terus menerus mengadu domba antar anak bangsa seperti era penjajahan?  Atau begitu bodohkah kita sehingga terus menerus diadu,  sementara kekayaan kita dijarah oleh para pengadu domba?" ujar Fadllil.

Quote