Jakarta, Gesuri.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menilai penyelenggaraan Jakarta Investment Festival (JIF) Summit 2025 sebagai momen memperkuat Jakarta sebagai kota global.
“Alhamdulillah, Jakarta Investment Festival 2025 dapat terlaksana dengan baik. Ini menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi Jakarta sebagai kota yang terbuka, inklusif, dan kompetitif di tingkat global,” ujar Pramono saat membuka JIF Summit 2025 di St. Regis Jakarta, Jakarta Selatan, Kamis.
Lebih lanjut Pramono menyampaikan, realisasi investasi di Jakarta terus menunjukkan tren positif.
Baca: Mengulik Gaya Kepemimpinan Transformasional Ganjar Pranowo
Hingga Semester I Tahun 2025, total realisasi kumulatif Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp140,8 triliun, meningkat 16,9 persen dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp120,42 triliun.
Ia memandang, peningkatan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Jakarta.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus menjaga kepercayaan ini melalui kebijakan yang transparan, efisien, dan berpihak pada kemajuan bersama.
Pramono menerangkan, beberapa negara tercatat sebagai investor terbesar di Jakarta, antara lain Singapura, Jepang, Malaysia, Hong Kong, dan Tiongkok.
Sementara itu, sektor investasi yang paling diminati meliputi transportasi, pergudangan, telekomunikasi, jasa lainnya, serta perdagangan dan reparasi.
Tahun ini, JIF menghadirkan 32 proyek siap tawar (ready to offer) mencakup pengembangan 13 kawasan prioritas dan infrastruktur sektor telekomunikasi, dengan total nilai proyek mencapai Rp430,9 triliun atau sekitar 26,9 juta dollar AS.
Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji
Proyek-proyek tersebut akan dijalankan oleh 10 BUMD dan satu BLUD DKI Jakarta.
Kegiatan bertema “Invest SMART for A Global Start” ini menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan investor untuk membangun Jakarta yang semakin berdaya saing global.
Adapun konsep SMART Investment yang diusung terdiri dari lima prinsip utama, yakni Sustainable, Mutual collaboration, Adding value, Research and data-based, serta Tech and Innovation oriented.