Ikuti Kami

Presiden Beberkan Kenapa Harga Pertalite Terus Ditahan

Menurutnya jika Pertalite naik 2 kali lipat dari Rp 7.650 menjadi Rp 17.100 per liter bisa terjadi demonstrasi berbulan-bulan.

Presiden Beberkan Kenapa Harga Pertalite Terus Ditahan
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan jawaban mengapa hingga kini Pertalite terus ditahan harganya. Salah satunya untuk menahan gejolak di masyarakat.

Awalnya Jokowi berbicara mengenai inflasi di Amerika Serikat (AS) yang begitu tinggi, mencapai 9,1%. Kondisi itu disebabkan salah satunya karena harga BBM yang naik hingga 2 kali lipat.

Baca: DPR Minta Tetapkan Status Kepegawaian Satpol PP di Sumut

"Amerika yang biasa kenaikan barang atau inflasi 1% hari ini di posisi 9,1%, bensin naik 2x lipat, Eropa juga sama," tuturnya dalam acara Silatnas dan Ultah ke-19 Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat, Jumat (5/8).

Setelah itu Jokowi mengandaikan hal itu terjadi di Indonesia, terlebih untuk Pertalite. Menurutnya jika Pertalite naik 2 kali lipat dari Rp 7.650 menjadi Rp 17.100 per liter bisa terjadi demonstrasi berbulan-bulan.

"Coba di negara kita bayangkan Pertalite naik dari Rp 7.650 harga sekarang kemudian jadi harga yang bener Rp 17.100, demonya berapa bulan? Naik 10% saja demonya saya ingat, demonya 3 bulan. Kalau naik sampai 100% lebih demonya akan berapa bulan?" tuturnya.

Baca: Puan Minta Pemerintah Jamin Subsidi BBM Tepat Sasaran

Presiden Jokowi mengakui hal itulah yang menjadi perhatian pemerintah untuk mengendalikan harga Pertalite. Sebab dia menyadari jika Pertalite naik akan memicu kenaikan harga barang-barang lainnya.

"Begitu harga bensin naik, harga barang otomatis melompat bersama-sama. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi yang tidak kecil Rp 502 triliun yang tidak ada negara berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia," tutupnya.

Quote