Ikuti Kami

Presiden Inginkan Peningkatan Edukasi dan Mitigasi Bencana

Pemerintah dan DPR mengalokasikan lebih banyak lagi anggaran untuk melakukan edukasi dan mitigasi bencana.

Presiden Inginkan Peningkatan Edukasi dan Mitigasi Bencana
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan pena kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI untuk Republik Perancis merangkap Kepangeranan Andorra Keharyapatihan Monaco dan UNESCO Arrmanatha Nasir ketika pelantikan di Istana Negara Jakarta, Senin (7/1/2019). Presiden melantik 16 Duta Besar LBBP untuk negara sahabat diantaranya Mahendra Siregar untuk Amerika Serikat, Abdul Kadir Jaelani untuk Kanada, Arrmanatha Nasir untuk Republik Perancis merangkap Kepangeranan Andorra Keharyapatihan Monac

Jakarta, Gesuri.id - Presiden RI Joko Widodo menginginkan adanya peningkatan edukasi dan mitigasi terkait dengan bencana dalam sistem pendidikan Indonesia.

"Saya juga ingin mengingatkan kita terus meningkatkan daya tahan kita, kesigapan kita dalam menghadapi bencana," kata Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet paripurna dengan topik program dan kegiatan tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/1).

Baca: Gubernur Nurdin Instruksikan Pendidikan Mitigasi Sejak Dini

Pada APBN 2019, kata Presiden, pemerintah dan DPR mengalokasikan lebih banyak lagi anggaran untuk melakukan edukasi dan mitigasi bencana.

Sidang kabinet paripurna tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri Kabinet Kerja, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian, dan sejumlah pejabat negara lainnya.

"Sebagai negara yang berada di atas 'ring of fire' (cincin api) memiliki kondisi geografis rawan bencana, kita harus siap, harus respons, sigap, sanggup, tangguh menghadapi segala bencana alam," ungkap Presiden. Sepanjang 2018, Indonesia memang diguncang puluhan bencana. Sejumlah bencana besar, misalnya gempa di Lebak, Banten pada bulan Januari 2018 berkekuatan 6,1 skala Richter (SR) sehingga merusak 2.760 rumah.

Selanjutnya, meletusnya Gunung Sinabung pada tanggal 19 Februari 2018 sehingga harus membuat ratusan penduduk mengungsi. Masih ada gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan skala 6,4 megawatt, selanjutnya gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, dengan skala terbesar 7,4 megawatt serta tsunami di Banten dan Lampung Selatan di akhir Desember 2018.

"Saya minta agar edukasi kebencanaan betul-betul dikerjakan secara baik dan konsisten, dilakukan sejak dini, masuk dalam muatan yang diajarkan dalam sistem pendidikan kita sehingga betul-betul kita siap menghadapi bencana yang ada," tambah Presiden.

Terakhir, Presiden mengingatkan mengenai stabilitas pada tahun 2019.

"Karena kita memasuki tahun pemilu, stabilias keamanan, ketertiban harus terus dijaga dengan baik," ungkap Presiden.

Baca: Sambangi Lokasi Bencana, Ganjar Tekankan Pentingnya Mitigasi

Presiden mengingatkan bahwa pada tahun 2018, Indonesia sudah membuktikan mampu menyelenggarkan 171 pemilihan kepala daerah serentak dengan aman dan damai.

"Saya yakin dengan pengalaman yang ada dengan pengalaman panjang demokrasi, insyaallah pemilu anggota legislatif dan pemilu presiden presiden akan berlangsung dengan aman, damai, dan demokratis," tegas Presiden.

Quote