Ikuti Kami

Presiden Jokowi Targetkan EODB Masuk 40 Besar Dunia

Presiden menginginkan peringkat kemudahan berusaha di Indonesia masuk 40 besar dunia atau meningkat dari angka 73.

Presiden Jokowi Targetkan EODB Masuk 40 Besar Dunia
Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada pembukaan Rakornas Investasi 2020 di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Rakornas yang membahas berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam rangka memfasilitasi investasi di daerah itu mengusung tema "Investasi untuk Indonesia Maju".

Jakarta, Gesuri.id - Presiden RI Joko Widodo menginginkan peringkat kemudahan berusaha atau easy of doing business (EODB) di Indonesia masuk 40 besar dunia atau meningkat dari posisi saat ini di angka 73.

"Saya ingin bicara posisi kita, kemudahan berusaha, ranking kita di angka 73, atau di ASEAN kita posisi enam," kata Presiden dalam arahan di acara Pembukaan Rakornas Investasi Tahun 2020, di Jakarta, Kamis (20/2).

Baca: Jagoan PDI Perjuangan Sleman Belum Direkomendasikan DPP

Dia mengatakan peringkat 73 adalah peringkat yang tanggung. Kepala Negara telah mendengar target yang disampaikan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia atas peringkat EODB Indonesia.

"Saya minta (peringkat) di bawah 40. Tadi pak Bahlil bilang 50, enak saja 50, di ASEAN saja kita posisi enam," ujar Presiden.

Presiden menekankan EODB Indonesia di ASEAN berada di bawah Singapura, Malaysia, Vietnam, Brunei dan Thailand.

"Kita menangnya hanya dengan Laos, Kamboja. Sebetulnya yang bisa dibenahi banyak dan 'barang'-nya kelihatan," ujar Presiden.

Dia menyontohkan yang harus dibenahi misalnya kemudahan dalam memulai usaha dari 11 prosedur yang harus dilalui atau memerlukan waktu 10 hari menjadi hanya lima prosedur dan hanya membutuhkan waktu tiga hari.

Baca: Presiden Nilai Seluruh Negara Tengah Rebutkan Investasi\

Presiden juga telah memerintahkan Menteri Keuangan agar dana alokasi khusus diberikan kepada Pelayanan Terpadu Satu Pintu di daerah agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan sosialisasi, memperbaiki manajemen sistem internal sehingga tercipta kecepatan dalam pelayanan terhadap masyarakat.

"Sehingga jangan yang ada di kantor PTSP (daerah) merasa di kantor kelas dua atau kelas tiga. Saya ingin kantor PTSP ranking satu dari hal gagasan-gagasan di daerah," jelas Presiden.

Quote